Bey Triadi Harap, Masalah Sampah Rampung Sebelum Memasuki Musim Hujan

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin tidak menampik, bahwa pihaknya tengah was-was terkait persoalan sampah yang tengah terjadi saat ini.

Bey Triadi Harap, Masalah Sampah Rampung Sebelum Memasuki Musim Hujan

INILAHKORAN, Bandung - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin tidak menampik, bahwa pihaknya tengah was-was terkait persoalan sampah yang tengah terjadi saat ini.

Mengingat tak lama lagi, tepatnya November mendatang diprediksi sudah memasuki musim hujan. Bila saat itu penumpukan sampah yang terjadi di empat wilayah seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi belum juga teratasi.

Maka diakuinya masalah baru pasti akan muncul, karena sampah yang menumpuk di tempat pembuangan sementara (TPS) akan terbawa arus air hujan dan menimbulkan bau tak sedap, dimana tentunya akan menambah keresahan masyarakat.

Baca Juga : Bey Triadi Harap Kebakaran TPAS Sarimukti Segera Rampung Sebelum Masa Darurat Berakhir

"Diperkirakan November awal akan hujan mulai normal. Makanya ini sampah, kalau hujan kebayang. Kasihan masyarakat baunya, makanya harus segera selesai. Pak Wali janji tiga bulan beres. Edukasi ke masyarakat, pengangkatan sampah, itu sudah termanajemen lebih baik," ujarnya di Kota Bandung, Kamis 21 September 2023.

Sementara terkait wacana Pemerintah Kota Bandung, yang ingin membuat TPA di Kabupaten Sumedang sebagai opsi seiring terbakarnya TPAS Sarimukti, Cipatat, KBB. Dimana rencananya akan dibuat di Cijeruk, Tanjungsari. Bey Triadi menilai, harus betul hati-hati bagi Pemkot Bandung supaya jangan sampai merugikan masyarakat sekitar.

Sehingga harus dilakukan sosialisasi, serta penanganan yang efektif supaya masyarakat sekitar di Kabupaten Sumedang tersebut tidak terkena imbas, dengan adanya aktivitas pembuangan sampah di kawasan mereka.

Baca Juga : Tinjau Sampah di Kota Bandung, Bey Triadi Nantikan Janji Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono

"Dari Sumedang hati-hati. Harus sosialisasi ke masyarakat. Tidak bisa kita maksa. Harus baik-baik. Kita utamakan masyarakat, pemahaman. Kalau masyarakat menerima, ada kompensasi. Kami masih lebih di Sarimukti. Mungkin Pemkot Bandung dan Pemkab Sumedang akan koordinasi dulu. Itu bukan tujuan utama. Tapi kami minta ke Pak Wali untuk berhati-hati menyosialisasikan ke masyarakat. Sudah ada rumah. Lahan cukup untuk 100 ribu ton. Memang ada metode menyimpan sampah. Supaya tidak bau. Tapi masyarakat percaya enggak? Harus ada sosialisasi jangan sampai resistensi," tutupnya. (Yuliantono)***


Editor : JakaPermana