BKPSDM Kabupaten Cirebon Kekurangan Anggaran Untuk Assement Seluruh Pegawai.

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Cirebon mengaku, terkendala melakukan assesment seluruh pegawai dilingkungan Pemkab Cirebon. 

BKPSDM Kabupaten Cirebon Kekurangan Anggaran Untuk Assement Seluruh Pegawai.
Sekban BKPSDM Kabupaten Cirebon, Ade Nugroho

INILAHKORAN, Cirebon - Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Cirebon mengaku, terkendala melakukan assesment seluruh pegawai dilingkungan Pemkab Cirebon. 

Hal itu karena anggaran yang dimiliki BKPSDM setiap tahunnya hanya ada dikisaran Rp. 4 milyar. Angka tersebut mencakup anggaran operasional kantor serta gaji pegawai. 

Demikian dikatakan Sekban BKPSDM Kabupaten Cirebon, Ade Nugroho, Senin 11 Desember 2023. Dia menyebutkan,  saat ini masih ada ribuan pegawai di Pemkab Cirebon yang belum melakukan assesment. Meskipun nilai merit system dari KASN saat ini sudah mencapai 298,5 namun belum belum mencapai nilai sangat baik. Bila mencapai nilai itu, maka harus mencapai nilai 325.

Baca Juga : Pemkot Depok Perkenalkan Modul Pendidikan Antikorupsi di Sekolah

Sementara, untuk melakukan asesement saja, diperlukan anggaran yang tidak sedikit. Saat ini, ada sekitar 5.000 guru lagi yang belum melakukan assesment. Sementara biaya yang diperlukan yaitu Rp. 100 Ribu per orang. Kalau dikalikan 5.000 guru, maka sekali assesment memakan biaya Rp. 500 juta.  Angka tersebut merupakan angka termurah, karena untuk assesment pegawai kesehatan, biayanya beda lagi.

"Kalau guru kan sektor yang dinilainya tidak banyak. Tapi kalau kesehatan banyak yang harus dinilai.  Kita perkirakan saja, untuk assesment pegawai kesehatan sekitar Rp. 300 ribu per orang," jelas Ade.

Sementara akunya, untuk tenaga kesehatan, baru 10 persennya yang sudah melakukan assesment. Ini artinya, BKPSDM harus punya anggaran besar, supaya merit sistem bisa dilaksanakan sepenuhnya. Karena setelah merit system berlaku, ketika ada kekosongan pegawai tinggal mengambil skor dari Box masih masing bidang.

Baca Juga : Konsolidasi Laskar Santri AMIN Jabar dan Penyerahan 100 Unit Mobil Operasional Kampanye

"Kita itu melakukan rotasi mutasi sudah memakai merit sistim walaupun masih kategori baik. Setiap eselon itu sudah ada nilai box nya. Jadi ketika ada Kabid yang tiba-tiba naik menjadi Sekdis, itu berdasarkan box. Jadi tidak mungkin ada kabid yang masuk box 2 tiba-tiba naik menjadi sekdis," kata Ade.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti