Budayawan: Berbaju Badui, Presiden Ajak Kembali ke Akar Kebangsaan

Penilaian budayawan Uten Sutendy saat Presiden Jokowi memakai busana Suku Badui saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI 16 Agustus 2021.

Budayawan: Berbaju Badui, Presiden Ajak Kembali ke Akar Kebangsaan
Budayawan Uten Sutendy. (antara)

INILAH, Tangerang - Budayawan Uten Sutendy menilai langkah Presiden Jokowi memakai busana Suku Badui saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI 16 Agustus 2021 merupakan simbol bermakna dalam dan luhur, yakni mengajak bangsa Indonesia untuk kembali ke akar kebangsaan sendiri.

“Busana adat Badui yang dipakai Presiden pada acara kenegaraan adalah sebuah siloka atau perumpamaan yang mengandung makna sangat dalam dan luhur,” katanya dalam perbincangan dengan wartawan di Tangerang, Banten, Jumat (20/8/2021).

Menurut Uten, Siloka dimaksud menggambarkan adanya kesadaran baru di pucuk pimpinam bangsa ini untuk menghargai tradisi dan adat istiadat serta untuk berkaca dan belajar banyak pada kearifan lokal bangsa yang bernilai luhur.

Baca Juga : Kabar Baik dari Wisma Atlet, Pasien Sembuh Covid-19 Bertambah 171 Orang

Dengan kata lain, Presiden ingin mengajak rakyat Indonesia dan segenap elemen bangsa untuk pulang ke akar kebangsaan sendiri, dan sesungguhnya selama ini bangsa Indonesia cenderung terombang-ambang oleh gelombang pengaruh budaya luar hingga hampir kehilangan jati diri.

“Akar bangsa kita adalah adat istiadat asli Indonesia yang tumbuh dan berkembang di bumi Nusantara, dan kenapa Badui yang dipilih? Tidak lain karena suku Baduy adalah suku yang  memiliki nilai-nilai luhur serta universal, dimana semua adat di Nusantara dan bangsa-bangsa lain di dunia mengakuinya,” kata Uten.

Ia menjelaskan, nilai-nilai luhur itu di antaranya pola hidup sederhana, kerja keras, menjaga dan memelihara alam lingkungan, bersikap santun kepada semua makhluk Tuhan, mengembangkan budaya menanam dan bukan budaya panen serta memelihara budaya menerima segala perbedaan dan keragaman sebagai kekayaan dan keindahan kehidupan.

Baca Juga : Waspadai Dukun Palsu Pengganda Uang

Nilai-nilai dimaksud telah membuat warga Badui tetap survive, teguh, punya jati diri dan percaya diri serta terhindar dari jebakan pengaruh negatif modernisasi, namun bukan berarti tidak memahami perkembangan dan kemajuan jaman.

Halaman :


Editor : suroprapanca