Disdik Kota Bogor Ancang-ancang Ramu PPBD 2024, Begini Sistem Terbarunya 

Dinas Pendidikan atau Disdik Kota Bogor mulai ancang-ancang untuk membenahi sistem Penerimaan Peserta Didik Baru alias PPDB 2024 mendatang.

Disdik Kota Bogor Ancang-ancang Ramu PPBD 2024, Begini Sistem Terbarunya 
Kepala Disdik Kota Bogor Irwan Riyanto mengatakan nantinya sekolah swasta akan dimasukan dalam sistem PPDB 2024 ini. Sehingga, orang tua yang anaknya tidak masuk negeri harus menyertakan nama sekolah swasta sebagai pilihan ketiga. (rizki mauludi)

INILAHKORAN, Bogor - Dinas Pendidikan atau Disdik Kota Bogor mulai ancang-ancang untuk membenahi sistem Penerimaan Peserta Didik Baru alias PPDB 2024 mendatang.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, perbaikan dalam sistem PPDB 2024 itu dilakukan Disdik Kota Bogor agar tidak terjadi kembali carut marut seperti PPDB 2023 kemarin. 

"Jadi dalam ancang-ancang ini, Pemkot Bogor bakal membuka lowongan kepada masyarakat menjadi relawan PPDB 2024. Nanti, kami akan membuka lowongan untuk relawan PPDB 2024. Jadi, nanti mahasiswa atau warga yang ingin ikut mengawasi PPDB 2024, silakan bisa. Namanya relawan," ungkap Wali Kota Bogor, Bima Arya saat ditemui di Kantor Disdik Kota Bogor pada Selasa 2 Januari 2024.

Baca Juga : Tiga Pejabat Promosi Eselon II, Sekretaris DPRD Tak Tergantikan 

Bima memaparkan, relawan ini nantinya bisa ikut masuk mengawasi PPDB, mulai dari proses administrasi pendaftaran, sampai pengecekan di lapangan relawan ini akan terlibat.

"Jadi, silahkan dibantu kroscek antara kesuaian data serta domisili dilapangannya seperti apa. Jangan sampai ada manipulasi data data kependudukan gitu," papar Bima.

Bima menjelaskan, Pemkot Bogor sudah mulai membahas peraturan PPDB, kemudian Perwali tentang aturan komite supaya tidak banyak pungutan di sekolah. Lalu, di PPDB 2024, akan ada tambahan bagi sistem Afirmasi yang kini menjadi 25 persen dari kuota PPDB.

Baca Juga : Usai Berikan Kenaikan Pangkat Anggotanya, Ini Pesan Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro

"PPDB sekarang ada slot namanya Afirmasi. Sekarang kita modifikasi. Seperti halnya Afirmasi menjadi 25 persen ditambah ABK. Zonasinya dikurangi sedikit. Jadi ada akomodasi anak berkebutuhan khusus disitu. Lalu siswa miskin juga disitu," jelas Bima.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani