DPMPTSP Jabar Genjot Investasi Hilir

DPMPTSP Jabar tengah berupaya menggenjot investasi hilir yang berfokus pada hasil sumber daya alam dan peningkatan komoditas domestik.

DPMPTSP Jabar Genjot Investasi Hilir
Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Barat Nining Yulistiani/net

INILAHKORAN, Bandung - Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Barat Nining Yulistiani membeberkan, pihaknya tengah berupaya menggenjot investasi hilir yang berfokus pada hasil sumber daya alam dan peningkatan komoditas domestik.

Sebab investasi di sektor hilir kata Nining belum begitu optimal, sehingga butuh perhatian khusus untuk dimaksimalkan. Terlebih pemerintah pusat juga telah mencanangkan hal tersebut, dalam mengakselerasi pembangunan.

"Hal ini sesuai dengan kebijakan strategis yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, karenanya prioritas kami akan diarahkan hilirisasi SDA dan meningkatkan komoditas domestik bernilai tambah," ujarnya baru-baru ini.

Baca Juga : Jabar Terima Mobil Laboratorium Keliling dari Bapanas

Dia memastikan Pemprov Jabar akan terus mendorong pengembangan potensi investasi hilir di Jawa Barat, yang memang memiliki kans untuk berkembang. Di antaranya lini kehutanan, perikanan dan ekosistem kendaraan listrik.

"Yang berbasis pada sektor kehutanan, minyak dan gas, agrikultur, perikanan, dan juga ekosistem kendaraan listrik sebagai prospek untuk investasi Jawa Barat ke depannya," ucapnya.

Mengenai raihan investasi pada tahun ini, sejak Januari hingga September 2023 Jawa Barat telah mencatatkan Rp153,2 triliun. Dimana didominasi penanaman modal asing (PMA) sekitar 60 persen dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sekitar 39 persen. Titik investasi terbesar yakni Kabupaten Bekasi sebesar Rp41,5 triliun, kemudian Kabupaten Karawang Rp35,1 triliun, Kabupaten Bogor Rp12 triliun, Kabupaten Purwakarta Rp10,7 triliun dan Kota Bekasi Rp8,6 triliun.

Baca Juga : Dinkes Jabar Cari Penyebab Keracunan Massal di Purwakarta

Ada lima sektor yang diminati investor yakni transportasi, gudang dan komunikasi senilai Rp28,8 triliun. Sektor investasi perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp19,5 triliun. Sektor industri logam mesin dan elektronika Rp16,2 triliun. Industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lainnya dengan nilai investasi sebesar Rp15,8 triliun.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti