Dukung Program Wirausaha Merdeka, SBM ITB Siapkan Desain Kurikulum Hingga Ekosistem Pendidikan

Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM) ITB mendukung penuh lahirnya program Wirausaha Merdeka sebagai bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) 2023.

Dukung Program Wirausaha Merdeka, SBM ITB Siapkan Desain Kurikulum Hingga Ekosistem Pendidikan
Koordinator The Principles for Responsible Management Education (PRME) SBM ITB, Melia Famiola Hariadi (Foto Istimewa)

INILAHKORAN,Bandung- Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM) ITB mendukung penuh lahirnya program Wirausaha Merdeka sebagai bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) 2023.

Pasalnya program tersebut dipandang dapat menjadi solusi mengatasi kejenuhan mahasiswa dengan konten akademik di dalam kelas, khususnya aktivitas lecturing (kuliah), serta diharapkan mampu menggali potensi mahasiswa dengan memberikan kesempatan mencoba, membaca hingga kemudian menggunakan kreativitasnya mencari solusi dari masalah tersebut.

Koordinator The Principles for Responsible Management Education (PRME) SBM ITB, Melia Famiola Hariadi mengungkapkan, SBM ITB tentu sangat setuju dan mendukung agenda pemerintah dalam mendorong lahirnya wirausaha-wirausaha mandiri dari kalangan kampus, termasuk diluncurkannya Program Wirausaha Merdeka 2023 sebagai tindaklanjut program tahun sebelumnya.

Baca Juga : Atalia Praratya Kamil: Pendidik adalah Orang-orang Hebat yang Terpilih untuk Mengajar anak-anak

Menurut Melia, saat ini pendidikan Indonesia sangat berat dengan konten-konten akademi, khususnya aktivitas kuliah di dalam kelas. Sehingga lahirnya Program Wirausaha Mandiri diharapkan dapat menjadi salah satu solusi mengatasi hal itu.

"Pola pembelajaran seperti ini sulit bagi mahasiswa untuk melihat hubungan antara praktik dalam realitanya. Dan kondisi ini kalai kita hubungkan dengan aktivitas keriausahaan sangat tidak cocok," ungkap Melia Famiola Hariadi, Minggu 25 Juni 2023.

Melia memaparkan, mengacu pada pada proses terjadinya sebuah aktivitas kewirausahaan,maka hal yang paling penting adalah bagaimana anak didik harus memliliki kemampuan untuk membaca peluang. 

Baca Juga : Tak Satu pun Siswa SMPN 3 Ciwidey Diterima SMAN 1 Ciwidey, Orang Tua Kecewa

"Peluang itu hadir ketika seseorang melihat gap antara kondisi ideal yang mungkin dibahas dalam berbagai teori dalam kelas dengan praktik di dalam kehidupan nyata. Karenanya pendidikan kewirausahaan seharusnya yidak fokus memberikan wawasan di dalam kelas, tetapi memberikan kesempatan bagi mahasiswa mencoba, membaca suatu masalah dan kemudian menggunakan kreatifitasnya mencari solusi dari masalah tersebut. Itu hanya bisa didapat ketika mahasiswa bisa terlibat dalam kegiatan du dunia nyata, baik dunia usaha maupun kegiatan lain di luar kampus," papar Melia.

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto