Dukung Program Wirausaha Merdeka, SBM ITB Siapkan Desain Kurikulum Hingga Ekosistem Pendidikan

Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM) ITB mendukung penuh lahirnya program Wirausaha Merdeka sebagai bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) 2023.

Dukung Program Wirausaha Merdeka, SBM ITB Siapkan Desain Kurikulum Hingga Ekosistem Pendidikan
Koordinator The Principles for Responsible Management Education (PRME) SBM ITB, Melia Famiola Hariadi (Foto Istimewa)

Lebih lanjut Melia menambahkan, Program Wirausaha Merdeka juga dapat menjadi pendukung untuk mendekatkan mahasiswa pada real problema. Kendati demikian, Melia menilai perlu dipertajam lagi misi MBKM, agar tidak sekadar memberikan keleluasaan dan kesempatan bagi mahasiswa mengekplorasi bakat dan minatnya saja, tetapi juga perlu ditujukan membuat mahasiswa memahami tantangan masa depan, mendekatkan pada isu praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan dan sosial menuju green economy atau net zero harus diberikan tambahan point prioritas.

Disinggung terkait langkah SBM ITB menyikapi berbagai program pemerintah dalam mencetak wirausaha baru, Melia Hariadi menegaskan, SBM ITB selama ini memiliki agenda dalam pendidikan kewirausahan yang tidak sekadar membuat mahasiswa mampu menciptakan dan mengembangkan bisnis, tetapi juga mendesain kurikulum dan ekosistem pendidikan dengan harapan mahasiswa memiliki wawasan kewirauhsahaan yang beriroentasi dampak.

Karenanya lanjut Melia, SBM ITB tidak hanya memberikan keleluasaan untuk memilih program MBKM sebagai sarana mereka menggali daya nalar dan minatnya saja, namun desain kurikulum juga disiapkan beriroentasi pada ekperiencial learning atau belajar dengan pengalaman.

"Beberapa mata kuliah kami menggunakan pendekatan berbasis projek dan kasus. Mahasiswa kami ajak untuk keluar dari zona nyaman kampus hanya sekadar mendengarkan ceramah-ceramah dosen di depan kelas. Tapi mereka juga diajak mencari kasus-kasus di luar kampus untuk mereka koneksikan dengan apa yang mereka pelajari di kelas," tegas Melia.

Lebih lanjut dia menambahkan, dalam mendorong lahirnya lulusan SBM yang unggul dan mampu mengimplementasikan ilmunya saat terjun di masyarakat, SBM ITB juga menerapkan formulasi utama pendidikan yakni memiliki kasus bisnis sendiri ketika mahasiswa masuk prodi kewirausahaan. Bisnis itulah menurut Melia yang mahasiswa jalankan selama kuliah, termasuk menjadi kasus dalam tugas akhirnya.

"Dengan demikian maka kecendrungan mahasiswa melanjutkan bisnis lebih besar. Paling tidak mereka menjadi semakin memahami proses enterpreneurship itu sendiri dari pengalamannya selama kuliah," pungkasnya.***
   

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto