Efek Bom Bunuh Diri Polsek Astanaanyar Bandung, Pengamanan Gereja di Garut Libatkan Jibom, K-9, dan Densus-88

Khusus berkenaan pelaksanaan Natal, pengamanan di gereja-gereja yang ada di Kabupaten Garut dilakukan ekstra ketat. Kepolisian akan melakukan sterilisasi gereja, mulai dengan pengerahan Unit Penjinak Bom (Jibom), anjing pelacak (K-9) hingga pelibatan anggota Datasemen Khusus (Densus) 88.

Efek Bom Bunuh Diri Polsek Astanaanyar Bandung, Pengamanan Gereja di Garut Libatkan Jibom, K-9, dan Densus-88

INILAHKORAN, Garut - Peristiwa bom bunuh diri terjadi di Polsek Astanaanyar Kota Bandung berdampak cukup besar terhadap kebijakan pengamanan Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2022/2023 di Kabupaten Garut.

Khusus berkenaan pelaksanaan Natal, pengamanan di gereja-gereja yang ada di Kabupaten Garut dilakukan ekstra ketat. Kepolisian akan melakukan sterilisasi gereja, mulai dengan pengerahan Unit Penjinak Bom (Jibom), anjing pelacak (K-9) hingga pelibatan anggota Datasemen Khusus (Densus) 88.

Pengamanan ketat di gereja sebagai efek dari kasus dugaan bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar Bandung tersebut dikemukakan Kepala Polres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono pada Apel Gelar Pasukan Operasi Lodaya Tahun 2022 dalam rangka Pengamanan Perayaan Hari Raya Natal Tahun 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) di halaman Markas Komando (Mako)Polres Garut Jalan Jenderal Sudirman Kecamatan Karangpawitan, Kamis 22 Desember 2022.

Baca Juga : Proyek Taman Pataraksa Dilanjut, Tahun Depan Pemprov Kucurkan Rp5 M

Menurut Wirdhanto, untuk pengamanan Nataru secara keseluruhan, pihaknya melibatkan sebanyak 2.834 personil. Mereka terdiri unsur TNI, Polri, Pemerintah Daerah, dan stakeholder lainnya dengan ditunjang sebanyak 43 pos. Mulai pos pengamanan, pos pelayanan, hingga pos pengaturan lalu lintas.

"Dan kami sudah kumpulkan beberapa waktu yang lalu, forum FKKG (Forum Kerjasama Kristiani Garut) untuk supaya tetap di situ adanya satgas internal, yang apabila ada hal-hal yang sifatnya mencurigakan itu segera melaporkan. Dan sudah kami tempatkan perwira pengendali di masing-masing gereja untuk bisa melakukan pengamanan setiap aktivitas pelaksanaan perayaan Natal," ujarnya.

Dia menilai intensitas mobilitas masyarakat pada momen ataru akan tinggi. Baik yang menuju ke Garut maupun dari Garut. Namun begitu, dia berharap, beberapa pengamanan dilakukannya mampu mewujudkan zero kecelakaan atau zero accident termasuk zero laka laut selama Nataru.

Baca Juga : Duh Ratusan Tanah Milik Pemkab Garut Gagal Disertifikatkan

Khusus di wilayah pantai selatan Garut, lanjut Wirdhanto, pihaknya sudah melibatkan beberapa komunitas perairan, semisal kelompok penggerak pariwisata (Kompepar), balawisata, dan kalangan nelayan untuk membantu kenyamanan berwisata di daerah pantai.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani