Gregoria Akui Tegang Saat Mainkan Laga Pertamanya di Olimpiade Tokyo

Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengaku tegang saat melakoni laga pertamanya pada ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Gregoria Akui Tegang Saat Mainkan Laga Pertamanya di Olimpiade Tokyo
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung. (antara)

INILAH, Bandung - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengaku tegang saat melakoni laga pertamanya pada ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Dalam penyisihan awal Grup M yang berlangsung pada Minggu di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Minggu, Gregoria menumbangkan pemain asal Myanmar Thet Htar Thuzar dalam dua gim langsung dengan skor 21-11, 21-8.

“Pertandingan pertama hari ini saya masih lumayan tegang karena ini turnamen terbesar yang pernah saya ikuti. Tadi masih terasa sekali tegangnya, bahkan tangan masih lumayan tegang, kaki juga,” kata Gregoria dalam keterangan resmi Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang diterima di Jakarta, Minggu.

Baca Juga : Wijnaldum Hengkang Lantaran Dilecehkan dan Merasa Tak Dicintai Liverpool

Meski begitu, pelan-pelan pebulu tangkis berusia 21 tahun itu mampu mengusir rasa tegang tersebut, sehingga bisa kembali bermain dengan tenang.

“Saya tegang juga karena di beberapa turnamen sebelumnya hasil saya kurang bagus. Jadi ,saya ingin sekali untuk bisa mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang saya inginkan. Tapi Puji Tuhan, di pertengahan gim pertama dan di gim kedua, saya sudah bisa tenang,” ujar Gregoria.

Lebih lanjut, pemain jebolan klub bulu tangkis Mutiara Cardinal Bandung itu mengungkapkan rasa tegang tersebut sudah ia rasakan sejak masih dalam masa persiapan menuju Olimpiade Tokyo.

Baca Juga : Barbra Banda, Petinju Pro yang Jadi Top Skor Olimpiade

“Karena ini turnamen besar, jadi sudah kepikiran sejak bulan-bulan sebelumnya. Begitu sampai di sini (Tokyo), saya hanya memikirkan main saja. Tapi tegangnya sudah dari bulan-bulan sebelumnya karena memikirkan persiapan dan lain-lain,” tutur Gregoria.

Halaman :


Editor : suroprapanca