Gubernur Jabar Ridwan Kamil Usul Impor Beras Ditangguhkan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap impor beras yang tengah diwacanakan oleh pemerintah pusat agar ditangguhkan. Terlebih saat ini sedang memasuki masa panen, sehingga produksi gabah dan beras di provinsi Jabar sendiri diprediksi melimpah.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil Usul Impor Beras Ditangguhkan
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Istimewa)

Jangan sampai adanya impor beras justru membuat petani banting harga produksi beras mereka.

"Maka kami mengusulkan ke pemeirntah ahgar menunda impor beras. Maksimalkan saja produksi Jabar yang melimpah," paparnya.

Lebih lanjut, Emil pun menjelaskan telah terjadi penurunan pendapatan petani sudah dirasakan di sejumlah daerah. Di Cirebon misalnya sebelumnya serapan dari Bulog biasanya mencapai 130 ribu ton. Namun kini jumlahnya hanya terserap 21 ribu ton.

Baca Juga : Jabar – KPK Komitmen Berantas Korupsi secara Terintegrasi

Kondisi itu hanya satu dari beberapa curahan hati dari petani di daerah lain. Meski demikian, Emil memastikan hal serupa terjadi kelompok petani lainnya jelang wacana impor beras tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, mengatakan  pihaknya sudah menyerap aspirasi para petani yang menyatakan bahwa sekarang sedang panen raya, dan tiba-tiba malah ada kebijakan impor. 

"Impornya kan belum sebetulnya.  Masih wacana, mudah-mudahan itu seperti yang disampaikan Gubernur bahwa Jawa Barat ini untuk sampai dengan bulan April tidak perlu impor karena kita masih surplus beras," katanya.

Adapun konsumsi beras masyarakat Jawa Barat berdasarkan data BPS adalah 128,4 kg per kapita per tahun. Jika dikalikan dengan jumlah penduduk jawa Barat yang mencapai 49.350.000 orang, dibutuhkan 6.000.400 ton beras dalam setiap tahun.


Editor : Bsafaat