Harga Hewan Kurban di KBB Anjlok, Ini Penyebabnya

Munculnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) di sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) berdampak besar terhadap penjualan harga hewan kurban, seperti domba.

Harga Hewan Kurban di KBB Anjlok, Ini Penyebabnya
Munculnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) di sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) berdampak besar terhadap penjualan harga hewan kurban, seperti domba./Agus Satia Negara

"Masih ada potensi peningkatan penjualan karena hari ini adalah puncaknya," tuturnya.

Asep menuturkan, lantaran kemarin sempat ada PMK dan LSD, ternak jenis domba habis. Alhasil, harga domba pada H+1 Idul Adha meroket.

"Kondisi itu pun terjadi pada hari tasyrik. Kenaikan harga domba saat itu berada dikisaran Rp 200-300 ribu per ekor," ujarnya.

Baca Juga : Stadion Si Jalak Harupat Siap jadi Tempat Penyelenggaraan Piala Dunia U-17 FIFA 2023

Namun, sambung dia, kenaikan harga domba bergantung hari ini Rabu 28 Juni 2023. Apabila habis dan tidak ada lagi baik di kampung dan di berbagai tempat, maka kenaikan harga bisa terjadi sampai tiga bulan ke depan.

"Kalau saat pandemi COVID-19 kita hanya bisa menjual sebanyak 500 ekor, tapi kalau sekarang kita bisa menjual hingga 1.500 atau tiga kali lipatnya," ujarnya yang menjalankan usaha ternak domba sejak 2004 silam.

"Bahkan, kalau sebelum pandemi bisa sampai 3.000 ekor," sambungnya.

Baca Juga : Jelang Hari Raya Iduladha 1444 H, Dispangtan Kota Cimahi Berikan Tips Hewan Kurban yang Layak Disembelih

Asep menyebut, puncak penjualan hewan kurban itu terjadi pada tahun 2016, 2016, 2017, 2018 dan 2019.


Editor : JakaPermana