Harga Hewan Kurban di KBB Anjlok, Ini Penyebabnya

Munculnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) di sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) berdampak besar terhadap penjualan harga hewan kurban, seperti domba.

Harga Hewan Kurban di KBB Anjlok, Ini Penyebabnya
Munculnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) di sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) berdampak besar terhadap penjualan harga hewan kurban, seperti domba./Agus Satia Negara

"Kalau pengalaman tahun hewan ternak yang kita periksa itu sekitar 11.664 dan yang dinyatakan layak untuk menjadi hewan kurban itu sebanyak 10.053 ekor," sebutnya.

Oleh karenanya, pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap lalulintas hewan kurban yang masuk ke KBB jelang hari raya kurban. 

Hal tersebut dilakukan guna memastikan hewan kurban tersebut layak konsumsi.

Baca Juga : Inilah Tarif Jasa Pelayanan Sedot Tinja yang Dibanderol UPTD SPALD Kota Cimahi

"Nah kalau misalkan ada temen-temen yang mau ngirim ke KBB kita mintakan surat masuk ke dan dilampiri dengan hasil lab. Untuk ternak domba dan sapi minimal dia pernah divaksin PMK satu kali," paparnya.

Sementara itu, pedagang hewan kurban di Kampung Neglasari RW 15, Desa Galanggang, Kecamatan Batujajar, KBB, H. Asep Saepul Abdas mengatakan, pihaknya secara konsisten menjaga kesehatan hewan kurbannya sebelum dijual.

"Mungkin sama awalnya dari kampung, tapi setelah ke sini kita langsung mandikan dan langsung diberikan pakan yang terjamin, serta diberikan perawatan terbaik," katanya.

Baca Juga : FOTO: Muhammadiyah di Bandung Salat Iduladha 1444 H Hari Ini

Menurutnya, dengan tetap menjaga kesehatan dan perawatan kandang dirinya memprediksi bisa meningkatkan penjualan.


Editor : JakaPermana