Herbal untuk Pasien Covid-19 Bergejala Ringan yang Perlu Diperhatikan

Herbal atau jejamuan direkomendasikan sebagian orang untuk pasien COVID-19 tanpa gejala ataupun bergejala ringan selama masa isolasi mandiri mereka. Konsumsinya pun diselingi obat medis untuk COVID-19. Apakah ini boleh menurut pandangan pakar kesehatan?

Herbal untuk Pasien Covid-19 Bergejala Ringan yang Perlu Diperhatikan

INILAH, Jakarta- Herbal atau jejamuan direkomendasikan sebagian orang untuk pasien COVID-19 tanpa gejala ataupun bergejala ringan selama masa isolasi mandiri mereka. Konsumsinya pun diselingi obat medis untuk COVID-19. Apakah ini boleh menurut pandangan pakar kesehatan?

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) , Dr. (Cand) dr. Inggrid Tania membolehkannya asalkan berkonsultasi dulu dengan dokter.

Menurut dia, konsumsi herbal seperti kunyit dan sambiloto sebenarnya akan membantu mengurangi efek samping obat medis seperti mual, yang kerap dikeluhkan beberapa pasien COVID-19 bergejala ringan selama masa perawatan mereka.

Baca Juga : ITB Gelar Sidang Terbuka di Aula Barat Pada Peringatan 101 Tahun PTTI

"Kadang obat medis ada efek samping misalnya mual, itu bisa dibantu dengan herbal yang bersifat mengurangi mual, juga antiperadangan, meningkatkan imunitas misalnya kunyit, meniran, sambiloto," kata Tania saat dihubungi ANTARA, dikutip Minggu.

Pasien disarankan mengonsumsi herbal sesuai anjuran dosis jenis produk yang dipakai dan waktu meminumnya diberi selang waktu 1-2 jam dengan obat medis.

Salah satu herbal yang menjadi rekomendasi sebagian orang, Qusthul Hindi atau Saussurea costus, yakni spesies tumbuhan dalam genus Saussurea yang berasal dari India dan Pakistan. Herbal yang bisa dijumpai dalam bentuk bubuk ini diyakini memberikan efek antiinflamasi, antimikroba, dan analgesik (penghilang rasa sakit) yang kuat yang bermanfaat bagi kesehatan.

Baca Juga : 2 Hari, Pasien Sembuh dari Covid-19 di Garut Bertambah 1.103

Saussurea, menurut studi dalam jurnal International Immunopharmacology pada Juli 2012 lalu diketahui mengandung senyawa aroma terpene yang dapat mengurangi rasa sakit dan peradangan dengan menekan enzim siklooksigenase (COX). Ini enzim yang sama seperti target obat antiinflamasi nonsteroid seperti Advil (ibuprofen) dan Aleve (naproxen).

Halaman :


Editor : Bsafaat