Herbal untuk Pasien Covid-19 Bergejala Ringan yang Perlu Diperhatikan

Herbal atau jejamuan direkomendasikan sebagian orang untuk pasien COVID-19 tanpa gejala ataupun bergejala ringan selama masa isolasi mandiri mereka. Konsumsinya pun diselingi obat medis untuk COVID-19. Apakah ini boleh menurut pandangan pakar kesehatan?

Herbal untuk Pasien Covid-19 Bergejala Ringan yang Perlu Diperhatikan

Bagi pasien COVID-19 bergejala ringan yang punya masalah lambung dan tak ingin semata mengandalkan obat medis, maka bisa mengonsumsi kunyit, temulawak dan meniran.

Kunyit mengandung senyawa yang disebut kurkumin. Sebuah tinjauan pada tahun 2013 menyimpulkan, kurkumin memiliki aktivitas antiinflamasi dan antioksidan yang dapat membantu mencegah sakit maag. Namun, penelitian ini masih terbatas sehingga memerlukan studi lebih lanjut.

"Kalau tidak memilih herbal, ada obat yang diresepkan dokter untuk meredakan keluhan-keluhan di lambungnya," kata Tania.

Lalu, apakah herbal bisa memicu masalah pada pasien dengan riwayat sakit maag atau sindroma dispepsia? Menurut Tania ini tergantung sejumlah hal seperti jenis herbal yang dikonsumsi, seberapa berat sakit maag-nya dan sensitif lambung terhadap suatu herbal tertentu.

Sebagai contoh jahe, yang bisa membantu mengatasi keluhan sakit maag, mual, nyeri ulu hati. Pada mereka dengan lambung sensitif, rasa panas jahe yang berasal dari shogaols (yang sifatnya panas) bisa memicu kambuhnya sakit maag.

Jadi, agar tak memicu masalah khususnya pada mereka yang memiliki lambung sensitif, Tania menyarankan konsumsi herbal setelah makan. Kabar terkini herbal untuk pengobatan COVID-19

Sejak awal masa pandemi COVID-19, PDPPOTJI melihat potensi jamu atau herbal Indonesia sebagai terapi komplementer atau melengkapi pengobatan standar COVID-19.


Editor : Bsafaat