Ilmuwan: Ada Bukti Baru Varian Afsel Mengikat Sel Lebih Mudah

Para ilmuwan menemukan bukti biologis baru bahwa, yang disebut varian virus corona Afrika Selatan mengikat lebih mudah dan kuat ke sel manusia, sehingga membuatnya lebih menular. Hal itu diungkapkan ahli epidemiologi setempat Salim Abdool Karim pada Senin (18/1).

Ilmuwan: Ada Bukti Baru Varian Afsel Mengikat Sel Lebih Mudah
Ilustrasi/Antara Foto

INILAH, Jakarta- Para ilmuwan menemukan bukti biologis baru bahwa, yang disebut varian virus corona Afrika Selatan mengikat lebih mudah dan kuat ke sel manusia, sehingga membuatnya lebih menular. Hal itu diungkapkan ahli epidemiologi setempat Salim Abdool Karim pada Senin (18/1).

Ia mengungkapkan hal itu saat presentasi riset varian tersebut, yang dikenal sebagai 501Y.V2, oleh tim ilmuwan. Varian itu diidentifikasi oleh para ahli genomika Afrika Selatan akhir tahun lalu.

Itulah yang mendorong infeksi COVID-19 setempat mencapai puncak harian baru di atas 21.000 kasus awal Januari ini.

Baca Juga : Prancis inginkan penangguhan perselisihan perdagangan AS-Eropa

Para ilmuwan dan politikus Inggris mengungkapkan kekhawatiran bahwa vaksin yang saat ini disuntikkan kepada masyarakat atau dalam pengembangan kurang ampuh melawan varian COVID-19 Afrika Selatan.

Varian tersebut memiliki lebih dari 20 mutasi, termasuk peningkatan protein yang digunakan virus itu  untuk menginfeksi sel manusia.

Namun, Abdool Karim mengatakan belum ada jawaban untuk masalah  itu, meski para ilmuwan di seluruh dunia sedang mempelajarinya.

Baca Juga : UAE turunkan usia minimum penerima vaksin COVID

Pakar Afrika Selatan menyebutkan bahwa karena vaksin menghasilkan respons imun yang luas, maka tidak mungkin mutasi pada  lonjakan protein  akan melenyapkan efek vaksin sepenuhnya.
 


Editor : Bsafaat