IPB: Pendidikan Vokasi Tingkatkan Kualitas SDM Sesuai Industri

Pendidikan vokasi harus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dari segi soft skills dan hard skills sesuai dengan kebutuhan di industri.

IPB: Pendidikan Vokasi Tingkatkan Kualitas SDM Sesuai Industri
Wakil Rektor IPB University bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Dr Drajat Martianto. (antara)

Drajat mencontohkan kasus di Eropa yang menerapkan pendidikan vokasi sebagai program utama dalam pendidikannya ternyata menunjukkan tingkat pengangguran rendah. Begitu juga dengan Jerman dan Swiss.

Dia menuturkan pendidikan vokasi juga harus menciptakan lulusan vokasi yang powerfull agile learner. Selain hard skill yang kuat, kebutuhan soft skill mahasiswa juga harus menjadi perhatian perguruan tinggi.

"Kita ingin membangun tandem antara soft skill dan hard skill. IPB University sejak awal mahasiswa ada talent mapping. Selain itu juga kita lakukan pelatihan seven habits. Sehingga dengan begitu, mahasiswa vokasi meskipun condong hard skill, juga diperkuat soft skill agar mereka juga bisa menduduki posisi puncak di industri," tuturnya.

Baca Juga : Erick Thohir Pastikan Stok Aman untuk Obat Antiviral Penanganan Covid

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Wikan Sakarinto mengatakan pendidikan vokasi harus link and match dengan industri.

Menurut dia, ada sedikitnya lima kriteria yakni, kurikulum harus disusun bersama industri; jumlah guru atau dosen tamu dari industri harus tinggi; sertifikasi kompetensi; magang minimal satu semester, baik dilakukan mahasiswa maupun dosen; serta pembelajaran berbasis proyek.

"Ini untuk semuanya (penyelenggara pendidikan vokasi), untuk sekolah menengah kejuruan (SMK), perguruan tinggi vokasi, termasuk lembaga kursus dan pelatihan juga harus link and match," ujarnya. (antara)

Halaman :


Editor : suroprapanca