Jack, Simbol Ketidakpedulian Manusia Pada Lingkungan di Gelaran Teater JTDS 6.0 Seri Riposte

Direktorat Perfilman, Musik dan Media Kemendikbudristek bersama Selasar Sunaryo Art Space, Sanggar Aruntala Lombok NTB dan Vicky Mono menggelar pertunjukan teater bertajuk Jack True Dream Service (JTDS) 6.0 seri Riposte. Dimana Jack, karakter robot menjadi simbol ketidakpedulian manusia pada lingkungan.

Jack, Simbol Ketidakpedulian Manusia Pada Lingkungan di Gelaran Teater JTDS 6.0 Seri Riposte
Direktorat Perfilman, Musik dan Media Kemendikbudristek bersama Selasar Sunaryo Art Space, Sanggar Aruntala Lombok NTB dan Vicky Mono menggelar pertunjukan teater bertajuk Jack True Dream Service (JTDS) 6.0 seri Riposte. Dimana Jack, karakter robot menjadi simbol ketidakpedulian manusia pada lingkungan./Yuliantono

"Karya kreatif yang kemudian kesan tidak menggurui, untuk bisa kita sama-sama menjaga bumi ini agar lestari. Harapannya aksi di masyarakat ini juga tumbuh untuk lingkungan yang lebih baik. Menjaga lingkungan yang lebih baik dan bumi yang berkelanjutan," harapnya.

Sementara Sutradara Deden Jalaludin Bulqini menyampaikan, pertunjukan teater JTDS 6.0 dibuat sejak 2019 lalu, ketika masa pandemi Covid-19. Dia mencoba membuat robot sebagai mediasi dengan diri pribadi.

Hasilnya, tercipta sosok Jack, robot yang berasal dari material-material sampah seperti pipa plastik dan limbah-limbah kabel, yang kemudian menjadi gagasan besar tentang masalah lingkungan

Baca Juga : Polisi Bandung Tangkap Pelaku Perampasan yang Ngaku Jadi Anggota TNI

"Mudah-mudahan dari pertunjukan ini mendapatkan pesan bahwa memang kita juga tetap harus respect terhadap lingkungan, bagaimana kita menjaga tanah kita, bagaimana menjaga ekosistem keberlangsungan ruang lingkup hidup kita sampai ke masa depan, bagaimana juga kita membatasi polusi, bagaimana juga kita membatasi pemboran-pemboran, penjualan-penjualan tanah yang pada akhirnya itu untuk kebutuhan komersil semata," paparnya.

Jack ungkap Deden, adalah representasi dari beberapa mesin-mesin gigantis, penghancur tanah, penghancur pohon dan lain sebagainya. Jack ini, kata Deden, adalah pribadi yang keluar dari mesin-mesin besar tersebut yang kemudian berbicara tentang bagaimana pendahulunya merusak lingkungan.

"Ini adalah kilas balik dari apa yang pernah dilakukan Jack, terus dia flashback menceritakan masa lalunya, bagaimana tanah-tanah, ekosistem kita juga dihancurkan," pungkasnya. (Yuliantono)***

Baca Juga : Pemkot Bandung Nobatkan Patra Bandung Hotel sebagai Role Model Pengelolaan Sampah Secara Mandiri

Halaman :


Editor : JakaPermana