JQR Gelar Sosialisasi Program, Tangkal Kekerasan Seksual, Perundungan dan HIV-AIDS di Lingkungan Kampus

Guna menangkal kekerasan seksual, perundungan dan penyebaran HIV-AIDS di lingkungan kampus, Jabar Quick Response (JQR) menggelar sosialisasi program secara hybrid, melibatkan perwakilan mahasiswa dari seluruh universitas yang di Jawa Barat.

JQR Gelar Sosialisasi Program, Tangkal Kekerasan Seksual, Perundungan dan HIV-AIDS di Lingkungan Kampus
Guna menangkal kekerasan seksual, perundungan dan penyebaran HIV-AIDS di lingkungan kampus, Jabar Quick Response (JQR) menggelar sosialisasi program secara hybrid, melibatkan perwakilan mahasiswa dari seluruh universitas yang di Jawa Barat./Syamsuddin Nasoetion

Sementara mengenai masih tingginya pernikahan anak usia dini di Jawa Barat, Atalia mengatakan meski sejauh ini telah menurun, namun persoalan tersebut belum sepenuhnya teratasi. Maka dari itu pihaknya akan melakukan pendekatan persuasif dan edukasi tentang pentingnya melakukan perencanaan terhadap pernikahan.

“Kasus pernikahan anak belum kita atasi, walaupun sudah ada penurunan. Penurunan nikah anak perlu dilakukan pendekatan, dengan tokoh masyarakat. Biasanya pernikahan karena keinginan sendiri, walaupun sebagian besar karena pergaulan bebas. Tapi yang paling penting harus dipersiapkan diri. Mereka harus diberikan ruang energi yang tersalurkan untuk yang positif, maka tidak akan sempat melakukan hal negatif. Aktif di kegiatan sosial, jadi enggak akan kepikiran nikah muda,” jelasnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar Ika Mardiah menambahkan, sosialisasi yang diinisiasi oleh JQR ini tidak lain merupakan bentuk tanggungjawab dalam melindungi anak muda, terutama mahasiswa yang rentan terhadap problematika tersebut. Terlebih para perempuan yang kerap menjadi korban.

Baca Juga : Masjid Raya Al-Jabbar Segera Dibuka Kembali, Ini PR Satpol PP

Maka dari itu, dia mendorong para perempuan untuk berani berbicara dan bertindak bila mengalami perlakuan kurang menyenangkan dari oknum tertentu, di lingkungan sosial mereka. Tentunya melalui program-program yang telah dibuat oleh Pemprov Jabar.

“Ini kegiatan yang diinisiasi oleh JQR, mengingat meningkatnya berbagai kasus. Ini adalah fenomena gunung es. JQR sangat memberikan perhatian, mengatasi, membantu kampus khususnya. Memberikan ruang aman kepada mahasiswa, melalui kegiatan ini. Dari Kemendikbud sendiri sudah ada peraturan yang mengatur, mengenai bagaimana ada unit khusus yang menangani kekerasan seksual (di lingkungan kampus). Perempuan harus tangguh, berani bicara apabila mendapat perlakuan kurang menyenangkan,” tandasnya. (Yuliantono)***

Baca Juga : Disdik Jabar Kecam Aksi Pembacokan Siswa SMK di Bogor

Halaman :


Editor : JakaPermana