LBM PWNU Jabar Bakal Bahas Jalan Rusak dalam Bahtsul Masail

Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat (Jabar), bakal membahas beberapa persoalan yang muncul dan tengah viral di masyarakat. Salah satunya soal jalan rusak dan the power of tranding.

LBM PWNU Jabar Bakal Bahas Jalan Rusak dalam Bahtsul Masail

Di Jabar sendiri, kata dia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ruas panjang jalan di Jabar pada akhir tahun 2022 mencapai 28.030,12 kilometer. Dalam laporan itu, BPS merinci jika 16.999,93 kilometer jalan dalam kondisi baik, 6.605,43 kilometer dalam kondisi sedang, 2.015,96 kilometer dalam keadaan rusak dan 2.408,82 kilometer dalam keadaan rusak berat. 

"Dari total panjang jalan di Jabar yang mencapai 28.030,12 kilometer itu, 2.360,6 kilometer diantaranya diketahui merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat," ungkapnya.

Soal jalan rusak yang terjadi di Lampung, Garut, dan berbagai wilayah lainnya hingga viral tersebut, seolah menampakkan alur birokrasi alternatif yang kian lama, semakin banyak ditempuh masyarakat kelas akar rumput. Skema viral, mendapat perhatian netizen, lalu perhatian pemerintah atau pihak terkait, dewasa ini telah menjelma menjadi grassroots power dan harapan baru bagi masyarakat dalam menghadapai masalah-masalah mereka.

Dalam bahtsul masail nanti, lanjut Kiai Afif, dibahas bagaimanakah pandangan fikih terkait trend memviralkan jalan rusak yang dilakukan oleh masyarakat dengan tujuan agar segera direspon oleh pemerintah atau pihak terkait?

"Selanjutnya, dibahas juga bagaimana pandangan fikih terkait pemerintah yang lambat atau bahkan tak kunjung memperbaiki fasilitas umum seperti jalan?" kata Kiai Afif.

Selain jalan rusak dan the power of tranding yang menjadi tema bahasan dalam bahtsul masail nanti, juga ada dua tema lainnya. Yakni, kata dia, soal polemik pondok pesantren Al-Zaytun Indramayu dan seluk beluk panti asuhan anak yatim. (maman suharman)

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti