Mahasiswa UGM Sulap Limbah Styrofoam jadi Penyerap Limbah Laundry

Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berinovasi mengembangkan adsorben atau penyerap limbah laundry dengan memanfaatkan limbah styrofoam dan limbah cangkang udang.

Mahasiswa UGM Sulap Limbah Styrofoam jadi Penyerap Limbah Laundry
Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berinovasi mengembangkan adsorben atau penyerap limbah laundry dengan memanfaatkan limbah styrofoam dan limbah cangkang udang.

Oleh sebab itu, lima mahasiswa itu berinovasi membuat membran yang dapat menyerap komponen ABS dari limbah laundry dibawah bimbingan Drs. Dwi Siswanta, M.Eng., Ph.D.

Dalam pembuatan membran adsorben tersebut mereka menggunakan limbah styrofoam.

Sytrofoam, ujar Mandrea, bersifat non-biodegradable yang dapat menyumbang penumpukan limbah sehingga diperlukan pengolahan secara kimia melalui isolasi dan konversi kandungan polistirena di dalamnya menjadi polistirena sulfonat (PSS).

Baca Juga : Dimulai dari Jungkook, BTS Bakal Luncurkan Proyek Foto

Sementara itu, lanjut dia, kitosan dari limbah kulit udang digunakan sebagai polikatonik yang dapat menyerap limbah dalam jumlah besar.

Mandrea menyampaikan kombinasi PSS dan kitosan tersebut menghasilkan adsorben berupa membran polielektrolit yang dapat diibaratkan sebagai bola dengan kutub positif dan negatif.

Kutub positif, disebutkan Mandrea, mewakili kitosan yang berfungsi untuk menarik ABS pada limbah laundry, sedangkan kutub negatif mewakili PSS yang berperan sebagai penguat struktur membran.

Baca Juga : Kabar Bahagia bagi Neverland Indonesia, Akhir Pekan Ini Idola Kalian Akan Tampil di Jakarta

"Inovasi membran PSS-kitosan diharapkan dapat menjadi inisiator dalam pengembangan adsorben ramah lingkungan. Pembuatan membran ini melibatkan pemanfaatan limbah yang berasal dari lingkungan sehingga selain menciptakan lingkungan yang bebas oleh limbah laundry, dapat pula mengatasi persoalan limbah styrofoam dan kulit udang," kata dia.


Editor : Ghiok Riswoto