Membendung Transmisi Ideologi Transnasional Melalui Media Sosial yang Melemahkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa di Era Disrupsi 

Permasalahan yang bersifat ideologis sangat memiliki dampak yang luar biasa besar. Karena ideologi bersifat keyakinan dan menghujam dalam hati sanubari seseorang yang bisa menjadi motivasi untuk menggerakan diri seseorang sesuai dengan keyakinannnya. Permasalahan ideologis juga akan menimbulkan masalah social bahkan bangsa, apabila urusan berkeyakinan atau ber-agama tidak dikelola dengan baik dan menyeluruh. Banyak negara-negara yang hancur dan mengalami konflik berkepanjangan karena alasan ideologi.

Membendung Transmisi Ideologi Transnasional Melalui Media Sosial yang Melemahkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa di Era Disrupsi 
Brigjen Pol (Purn) Adv Drs H Faisal Abdul Naser MH  / Executive Liaison Officer PT IJA dan PT JCI Tbk. (dok pribadi)

Di luar itu maka beberapa upaya dapat dilakukan, dalam membendung transmisi ideologi transnasional melalui media sosial yang saat ini berkembang, yaitu sebagai berikut:

a. Pendidikan literasi digital, yaitu intinya memberikan pelatihan kepada publik tentang cara mengenali dan menangani konten yang merusak kohesi sosial dan cara bersikap kritis terhadap informasi yang mereka temui di media sosial. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang cara mengenali berita palsu, propaganda, dan ideologi ekstremis di media sosial.

b. Pemantauan dan Pengaturan: Pemerintah dan platform media sosial harus memperkuat kontrol terhadap konten yang melanggar hukum atau melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini dilakukan oleh penegak hukum melaui pemantauan hingga pembokliran konten.

Baca Juga : Selamatkan Kertajati

c. Menyebarkan berita positif atau kontra narasi; mempromosikan nilai-nilai
lokal dan pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai budaya, agama, dan kebangsaan dapat mengurangi daya tarik ideologi transnasional asing. Selain itu menggunakan media sosial sebagai platform untuk menyebarkan berita positif tentang pencapaian lokal, keragaman budaya, dan kemitraan masyarakat.

d. Kerjasama internasional: Bekerja sama dengan negara lain untuk memerangi penyebaran ideologi transnasional berbahaya melalui upaya pencegahan dan informasi bersama.

e. Pelatihan keamanan digital: Berikan pelatihan kepada individu, terutama generasi muda, tentang cara melindungi diri mereka sendiri secara online dan mengenali upaya untuk merekrut ideologi ekstremis.

Baca Juga : Computational Thinking: Literasi Baru Abad ke 21

f. Kolaborasi dengan Platform Media Sosial: Bekerja dengan platform media sosial untuk mengidentifikasi dan menghapus konten yang mendukung ideologi transnasional dan mempromosikan nilai-nilai positif: Masyarakat dapat secara proaktif menyebarkan nilai-nilai toleransi, kerukunan, dan saling menghargai melalui konten yang mereka bagikan di media sosial.


Editor : Doni Ramdhani