Mengobati Penyakit dengan Sedekah

NAMAKU Intan Kumala Putri, usiaku 39 tahun. Aku seorang istri, sekaligus ibu dari ketiga anakku yang masing-masing berumur 15 tahun, 13 tahun dan terakhir 9 tahun putra kami satu satunya. Alhamdulillah, kehidupanku bisa dibilang serba berkecukupan dengan profesi suami sebagai perwira angkatan darat dengan jabatan yang cukup mumpuni.

Mengobati Penyakit dengan Sedekah
ilustrasi/net

NAMAKU Intan Kumala Putri, usiaku 39 tahun. Aku seorang istri, sekaligus ibu dari ketiga anakku yang masing-masing berumur 15 tahun, 13 tahun dan terakhir 9 tahun putra kami satu satunya. Alhamdulillah, kehidupanku bisa dibilang serba berkecukupan dengan profesi suami sebagai perwira angkatan darat dengan jabatan yang cukup mumpuni.

Semula kehidupan rumah tanggaku baik-baik saja dan berjalan dengan lancar, ngobrol, bercanda, tertawa, dan liburan ke luar kota. Dan aku sangat menikmati semua nikmat hidup yang Allah berikan dalam rumah tanggaku. Sungguh, tak ada yang ku inginkan selain semua hal baik untuk kehidupan rumah tanggaku.

Di balik semua nikmat rumah tanggaku, aku selalu merasakan rasa sakit di bagian dadaku, tepatnya di bagian payudara. Setiap bangun tidur, saat sedang masak, saat sedang bersantai, juga saat liburan ke luar kota, rasa sakit yang diawali denyut dan nyeri di payudaraku kian hari kian jadi.

Baca Juga : Alasan Dikhususkannya Salat Subuh dan Ashar

Aku tidak terlalu memperdulikan rasa sakit itu yang setiap hari sakitnya semakin menjadi. Aku tetap melakukan aktivitasku seperti biasa, melakukan peranku sebagai ibu rumah tangga. Bahkan sampai muncul benjolan kecil pada payudaraku, tetap saja rasa sakit itu hanya ku obati dengan meminum obat penghilang nyeri dan balsem. Tak ada yang tahu,
suami maupun anak-anakku. Hanya aku dan Allah swt yang tahu rasa sakit
yang setiap hari ku rasa.

Sepertinya sikap diamku terhadap sakit ini salah. Ya sangat salah. Aku terlalu menganggap ringan hal ini, hingga pada akhirnya payudaraku membengkak, berwarna merah dan mengeras tepat pada daerah puting. Ya Allah, ada apa ini? Apa yang terjadi pada diriku. Penyakit serius kah ini Rabb?

Aku bingung sejadi-jadinya melihat kondisi payudaraku. Suamiku langsung membawaku ke rumah sakit terdekat. Aku diperiksa oleh dokter spesialis penyakit dalam, setelah melalui tindakan mammografi atau rontgen payudara, dokter mengatakan kemungkinan aku menderita kanker, kanker payudara tepatnya. Untuk memastikan diagnosisnya, dokter meminta
melakukan biopsi aspirasi jarum untuk menentukan ganas tidaknya kanker yang telah singgah di tubuh ku. Astaghfirullah, mengapa harus penyakit kanker?

Baca Juga : 18 Cara Supaya Selalu Bangun dan Salat Tahajud

Di ruang khusus itu, di departemen patologi anotomi rumah sakit, cairan dalam payudaraku diambil menggunakan jarum, melalui pemeriksaan cairan itulah nanti akan tahu kanker ini ganas atau tidak dan stadium berapa. Mereka memintaku menunggu hasil biopsi itu selama 2-3 hari. Dan selama tiga hari itu juga pikiranku tidak tenang, gelisah, penasaran dengan hasilnya. Aku berharap kanker ini masih dalam stadium rendah dan dengan operasi harapan ku penyakit ini bisa hilang.

Halaman :


Editor : Bsafaat