Menlu Negara-Negara Arab dan AS Akan Bahas Perang di Gaza

Yordania pada Jumat mengumumkan bahwa menteri luar negerinya dan menlu lainnya dari Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Arab Saudi dan Mesir akan mengadakan pertemuan gabungan dengan Menlu Amerika Serikat (AS) Antony Blinken di Amman pada Sabtu guna mendiskusikan perkembangan terbaru di Gaza.

Menlu Negara-Negara Arab dan AS Akan Bahas Perang di Gaza

INILAHKORAN, Bandung-Yordania pada Jumat mengumumkan bahwa menteri luar negerinya dan menlu lainnya dari Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Arab Saudi dan Mesir akan mengadakan pertemuan gabungan dengan Menlu Amerika Serikat (AS) Antony Blinken di Amman pada Sabtu guna mendiskusikan perkembangan terbaru di Gaza.

Dalam sebuah pernyataan, Juru Bicara Menlu Yordania Sufyan Qudah mengatakan: "Wakil Perdana Menteri serta Menteri Luar Negeri dan Urusan Ekspatriat Ayman Al-Safadi, serta menteri luar negeri dari UEA, Kerajaan Arab Saudi,  Qatar dan Republik Arab Mesir, serta Sekretaris Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina akan menggelar pertemuan koordinasi besok, Sabtu."

"Pertemuan itu dalam konteks upaya mereka untuk menghentikan perang Israel di Gaza dan bencana kemanusiaan yang ditimbulkannya," kata Qudah lebih lanjut.

Baca Juga : Konflik Gaza jadi fokus China Selama Menjabat Ketua Dewan Keamanan PBB

Para menteri tersebut selanjutnya akan menggelar pertemuan gabungan dengan Antony Blinken untuk menegaskan posisi Arab dan menyerukan gencatan senjata segera serta pengiriman bantuan kemanusiaan segera ke Jalur Gaza, tambah juru bicara itu.

Ia menekankan bahwa para pejabat tersebut akan "mendiskusikan cara mengakhiri keterpurukan yang berbahaya yang mengancam keamanan kawasan secara keseluruhan."

Tentara Israel telah memperluas serangan udara dan darat di Jalur Gaza, yang telah didera serangan udara tanpa henti sejak Hamas melakukan serangan mengejutkan pada 7 Oktober.

Baca Juga : Australia: Israel Bakal Hadapi Risiko Besar Jika Konflik Gaza Menyebar

Hampir 10.800 orang telah tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 9.240 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel.*** (antara)


Editor : JakaPermana