Moratorium Perizinan Usaha Jasa Wisata di Desa Bojong Koneng, Ini Alasan Satlak BPBD Kabupaten Bogor

BPBD Kabupaten Bogor mengajukan moratorium perizinan usaha jasa wisata di Desa Bojong Koneng berdasarkan hasil kajian investigasi bersama dengan PVMBG dan BRIN. Faktor alam di sana tidak mendukung seperti kondisi wilayah, struktur tanah lempung, dan banyaknya retakan tanah di Desa Bojong Koneng.

Moratorium Perizinan Usaha Jasa Wisata di Desa Bojong Koneng, Ini Alasan Satlak BPBD Kabupaten Bogor
Kepala Satlak BPBD Kabupaten Bogor Yani Hassan mengusulkan ke Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan untuk menetapkan moratorium perizinan usaha jasa wisata di Desa Bojong Koneng, Babakan Madang. (reza zurifwan)

INILAHKORAN, Babakan Madang - Kepala Satlak BPBD Kabupaten Bogor Yani Hassan mengusulkan ke Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan untuk menetapkan moratorium perizinan usaha jasa wisata di Desa Bojong Koneng, Babakan Madang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Bogor mengajukan hal itu berdasarkan hasil kajian investigasi bersama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). Adanya moratorium perizinan usaha jasa wisata di Desa Bojong Koneng harus dilakukan karena faktor alam yang tidak mendukung.

Yani menuturkan, pada Rabu 14 September 2022 di Desa Bojong Koneng itu terjadi bencana pergeseran tanah yang mengakibatkan rusaknya jalan dan rumah warga. BPBD Kabupaten Bogor menilai, moratorium perizinan usaha jasa wisata di desa tersebut sebaiknya dilakukan.

Baca Juga : Ade yasin Divonis 4 Tahun Penjara, Dinalara: 100 Persen Fakta Sidang Dikesampingkan

"Berdasarkan hasil kajian investigasi bersama PVMBG dab BRIN, saya akan mengusulkan ke Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan untuk melakukan moratorium perizinan usaha jasa wisata di Desa Bojong Koneng, Babakan Madang. Hal itu, demi menghindari atau mengantisipasi bencana serupa di  masa yang akan datang," kata Yani kepada wartawan, Jumat 23 September 2022.

Dia menuturkan, alasan moratorium perizinan usaha jasa wisata itu karena melihat kondisi wilayah, struktur tanah yang tanah lempung, dan banyaknya retakan tanah di Desa Bojong Koneng.

Baca Juga : Reaksi Pendukung Bupati Bogor Nonaktif Ade Yasin Meraza Dizalimi, dari Nangis hingga Keluar Sidang dengan Emosi

"Struktur tanah di sana merupakan tanah lempung dan berdasarkan foto dari kamera drone, ada retakan tanah yang panjang di atas bukit. Itu di atas pemukiman warga yang sangat berisiko terjadi lagi bencana rayapan tanah di masa depan," terang Yani.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani