Ono Surono Duga Ada Kepentingan Pemilu 2024 di Program Food Estate Partisipatif Sumedang

Anggota Komisi IV DPR Ono Surono menduga ada kepentingan politik untuk Pemilu 2024 di balik program food estate partisipatif di Sumedang. 

Ono Surono Duga Ada Kepentingan Pemilu 2024 di Program Food Estate Partisipatif Sumedang
Ono Surono mengatakan, bila benar program Satu Hektare Buruh Tani Bangkit atau Satu Desa Satu Hektare (Starbak) yang merupakan aktualisasi food estate partisipatif Sumedang dengan budidaya padi dan jagung untuk swasembada pangan. Maka luas lahan satu hektare satu desa, masih sangat kurang dalam memenuhi kebutuhan pangan di desa tersebut. (istimewa)

INILAHKORAN, Bandung - Anggota Komisi IV DPR Ono Surono menduga ada kepentingan politik untuk Pemilu 2024 di balik program food estate partisipatif Sumedang

Ono Surono mengatakan, bila benar program Satu Hektare Buruh Tani Bangkit atau Satu Desa Satu Hektare (Starbak) yang merupakan aktualisasi food estate partisipatif Sumedang dengan budidaya padi dan jagung untuk swasembada pangan. Maka luas lahan satu hektare satu desa, masih sangat kurang dalam memenuhi kebutuhan pangan di desa tersebut.

“Sementara, saya menganggap bahwa (program Starbak) proyek untuk kepentingan politik Pemilu 2024. Menteri Pertanian (Andi Amran) kan terus keliling, bertemu dengan petani untuk mengklarifikasi kasus food estate yang gagal di Kalimantan,” ujar Ono Surono saat dihubungi, Kamis 1 Februari 2024.

Baca Juga : Gibran Disebut Wakil Presiden Idaman Anak Muda

Belum lagi persoalan lain, bila yang dimaksud dalam program tersebut adalah dengan membuka lahan baru. Harus ada pertimbangan yang matang kata Ono, agar jangan sampai berdampak terjadinya kerusakan lingkungan, bahkan bencana banjir dan longsor.

“Untuk membangun sentra pertanian baru, kan harus di cek dulu. Bila menggunakan lahan hutan, ya pastinya akan mengakibatkan kerusakan lingkungan yang dahsyat. Bila menggunakan lahan pertanian yang sudah ada. Tidak perlu ada program food estate. Cukup program Upaya Khusus (UPSUS) komoditas yang sudah ditanam di wilayah itu,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, membuka lahan baru juga dibutuhkan sarana dan prasarana pendukung selain lahan, seperti saluran irigasi memadai, bibit dan pupuk. Supaya lahan tersebut produktif, menghasilkan apa yang diharapkan.

Baca Juga : Karim Suryadi Pandang Pengunduran Diri Mahfud MD dari Menkopolhukam Ringankan Bebannya di Pilpres 2024

“Lah, sekarang pupuk saja selalu kurang dimana-mana,” imbuhnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani