Pekan Depan Dishub Jabar Mulai Matangkan Persiapan Jelang Libur Nataru

INILAHKORAN, Bandung - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat A Koswara mengatakan, pekan depan pihaknya akan memulai matangkan persiapan menjelang libur dan tahun baru (Nataru) 2024.

Pemetaan kata Koswara akan dilakukan, termasuk mengevaluasi catatan tahun lalu agar pelaksanaan libur Nataru kali ini berjalan lancar. Termasuk di antaranya memberikan perhatian khusus pada destinasi yang selalu menjadi minat wisatawan, yakni Pangandaran, Kota Bandung dan Puncak Bogor.

"Minggu depan baru kita akan survei. Nanti dari data itu, programnya apa, kelihatan. Sementara kita evaluasi dari tahun kemarin, pasti tujuannya tempat wisata. Natal dan tahun baru. Tahun kemarin yang bermasalah itu di Puncak, Kota Bandung, Pangandaran," ujarnya di Gedung Sate, Kamis 30 November 2023.

Baca Juga : Biar Bisa Isi BBM di SPBU, Jangan Nunggak Pajak Kendaraan.   

Dia melanjutkan, kemungkinan pada libur Nataru akan terjadi perubahan signifikan terutama mobilitas wisatawan. Dia meyakini, kepadatan lalu lintas tidak akan seperti tahun lalu. Sebab, selain telah hadirnya sejumlah infrastruktur pendukung seperti Tol Cisumdawu dan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Whoosh, juga antusiasmenya diprediksi akan berbeda.

Lantaran pada tahun lalu sambung Koswara, peningkatan jumlah wisatawan yang melonjak signifikan karena baru saja dibebaskan pasca pandemi Covid-19. Dimana kala itu, pembatasan mobilitas yang diakhiri membuat masyarakat berbondong-bondong melakukan relaksasi ke luar rumah dengan berlibur.

"Mungkin ada perbedaan dengan tahun kemarin. Euforia pasca Covid. Makanya sekarang perlu survei. Sekarang kereta cepat 12 jadwal perhari pulang pergi. Sekarang saja sudah mulai kelihatan. Kemungkinan bisa menambah jam (operasi) juga," ucapnya.

Baca Juga : Benarkah Pemindahan Pusat Pemerintahan ke IKN Bukan Solusi Efektif? Ini Kata Haru Suandharu...

Lebih lanjut Koswara menuturkan, dalam penanganan mobilitas sepanjang libur Nataru, pihaknya akan bekerjasama secara lintas sektor seperti kepolisian dan pemerintah kota/kabupaten. Salah satunya rekayasa lalu lintas, guna mencegah kemacetan panjang di destinasi menuju daerah wisata. Termasuk pembatasan lalu lintas angkutan barang.