Pemprov Jabar Bakal Kurangi BPMU, Gaji Guru Honorer Terancam Berkurang 

Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar Abdul Hadi Wijaya menyayangkan rencana Pemprov Jabar yang bakal mengurangi anggaran hibah Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) bagi siswa sekolah.

Pemprov Jabar Bakal Kurangi BPMU, Gaji Guru Honorer Terancam Berkurang 
Menurutnya, pengurangan anggaran hibah BPMU dari Pemprov Jabar bisa menjadi preseden buruk bagi dunia pendidikan mengingat bantuan itu sangat dibutuhkan oleh pihak sekolah dalam memenuhi biaya operasional. (tangkapan layar)

Ia menegaskan, Komisi V DPRD Jabar bakal mencoba mempertahankan agar BPMU Rp700 ribu per tahun tidak dikurangi. 

"Itu untuk menjamin warga tidak mampu bisa mendapatkan pendidikan gratis di sekolah swasta yang kewenangannya ada di Pemprov Jabar," tegasnya.

Ia berharap, semoga pertimbangan itu jadi perhatian Banggar DPRD Jabar dan pihak eksekutif (gubernur).

Baca Juga : Retribusi Pemakaman Baru di Kota Bandung Masih Sebesar Rp425 Ribu 

"Pemprov Jabar memang sedang memprioritaskan pembangunan alun-alun, Masjid Aljabbar, dan yang lainnya. Semoga tidak memangkas anggaran pendidikan, masa bantuan ke BUMD mencapai Rp261 miliar, tapi buat pendidikan dikurangi," ucapnya.

Sementara itu, Kepala SMA Bina Putra Indonesia KBB Yogi Widiasana berharap, hibah BPMU tidak dikurangi nilainya. Pasalnya, untuk sekolah swasta bantuan itu sangat membantu untuk gaji guru honorer yang bekisar antara Rp600 ribu sampai Rp2 juta per bulan tergantung jam mengajarnya. 

"Program itu sudah dijalankan sepuluh tahun lebih dari asalnya Rp350 ribu terus naik hingga sekarang Rp700 ribu dan belum ada cerita dikurangi," ujarnya.

Baca Juga : Bencana Pergerakan Tanah Terus Terjadi, BPBD KBB Segera Lakukan Upaya Ini 

"Kalau dikurangi jadi Rp600 ribu, dampaknya akan ke pengurangan honor guru," tandasnya.*** (agus satia negara)


Editor : Doni Ramdhani