Pendamping KPM Ditingkatkan Kapasitas SDM

Para pendamping PKH sebagai ujung tombak dalam membantu program pengentasan kemiskinan di Kota Bogor

Pendamping KPM Ditingkatkan Kapasitas SDM

INILAHKORAN, Bogor - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan skill dalam menyukseskan Program Keluarga Harapan (PKH) Kota Bogor terhadap 77 pendamping Kader Pembangunan Manusia (KPM) Kota Bogor. Pelatihan tersebut telah digelar  di Aula Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Bogor pada Selasa sore.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Hj Syarifah Sofiah Dwikorawati menyebut, para pendamping PKH sebagai ujung tombak dalam membantu program pengentasan kemiskinan di Kota Bogor perlu diberikan peningkatan kapasitas mengingat kondisi yang dihadapi saat pendampingan bagi KPM berbeda-beda dan penuh dinamika.

"Sasaran PKH adalah keluarga yang rentan dengan ekonomi yang kurang mampu, ada anak balita dan usia sekolah, ditambah lagi ada lansia serta disabilitas. Di Kota Bogor, lansia sudah diatas 10 persen. Bisa dibayangkan semua kondisi tersebut yang dihadapi para pendamping PKH, paling tidak dengan peningkatan kapasitas dan keilmuannya dimiliki para PKH bisa menjadi modal. Untuk itu keilmuannya harus di update terus agar ikatan para PKH dengan pendampingnya menjadi lebih dekat, ini adalah tantangan terbesar," ungkap Syarifah pada Rabu 21 Juni 2023 pagi.

Baca Juga : Temuan Bawaslu Kota Bogor, Hampir 1.000 Pemilih Tak Memenuhi Syarat

Syarifah menegaskan, beberapa yang harus diperhatikan adalah identifikasi, penyaluran secara tepat, pendampingan dan meningkatkan harkat martabat para PKH sehingga ekonominya bisa tumbuh secara mandiri. 

"Jumlah PKH yang awalnya 29 ribu menjadi 34 ribu merupakan angka atau indikator. Untuk itu, dibutuhkan cleansing data melalui aplikasi yang sudah ada," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor, Fahrudin menjelaskan, tugas yang dijalani pendamping KPM sangat berat sehingga dibutuhkan peningkatan kapasitas, skill dalam berkomunikasi, berkoordinasi dan pendekatan agar tujuan program pengentasan kemiskinan bisa berjalan dengan baik dan terwujud.

Baca Juga : Padi, Kopi dan Manggis Bogor jadi Prioritas Pengembangan Agribisnis

"Tidak mungkin para pendamping ini bisa memberikan pendampingan yang efektif kalau masalahnya belum selesai. Dengan peningkatan kapasitas serta keterampilannya diharapkan bisa lebih fokus dalam menjalankan tugas yang diamanahkan," tutur Fahrudin.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti