Peneliti LSI: Lomba Joget Gemoy Dedi Mulyadi Cara Cerdas Berpolitik

Peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Toto Izul Fatah menilai Lomba Joget Gemoy yang diinisiasi oleh mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjadi cara cerdas dalam berpolitik dan berpotensi menaikkan elektabilitas Capres Prabowo Subianto. 

Peneliti LSI: Lomba Joget Gemoy Dedi Mulyadi Cara Cerdas Berpolitik
Lomba joget gemoy. (ANTARA/HO-Dok Dedi Mulyadi)

INILAHKORAN, Bandung-Peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Toto Izul Fatah menilai Lomba Joget Gemoy yang diinisiasi oleh mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjadi cara cerdas dalam berpolitik dan berpotensi menaikkan elektabilitas Capres Prabowo Subianto. 

"Lomba joget seperti itu sangat disukai segmen pemilih muda yang semakin meningkat jumlahnya. Ini cara cerdas mendongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran," kata Toto, melalui sambungan telepon, di Kabupaten Purwakarta, Jabar, Minggu 26 November 2023.

Menurut dia, cara tersebut bukan hanya meredam suhu panas politik nasional tapi juga dapat mendongkrak elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka semakin moncer.

Baca Juga : Angka Pengangguran dan Kemiskinan Sumedang Turun Tajam

Apalagi ada pesan moral yang sangat kuat tentang politik riang gembira dengan tidak mengumbar cacian, hinaan dan fitnah. Inilah juga yang membedakan Prabowo hari ini dengan Prabowo pada Pilpres 2019 lalu.

“Seperti yang terpotret di survei LSI Denny JA, Prabowo hari ini memiliki dua keunggulan personal, yaitu sosok yang dipersepsi strong leader, tapi sekaligus figur yang mulai kuat aspek humanisnya," katanya.

Sementara itu, pada Sabtu (25/11) malam, sedikitnya 500 peserta mengikuti lomba joget 'bapak gemoy' yang diinisiasi politisi Partai Gerindra Dedi Mulyadi, di Lembur Pakuan Kabupaten Subang, Jabar.

Baca Juga : ALDERA Kembali Ungkit Kasus Suap Mantan Bupati Cirebon Sunjaya

Dedi mengatakan lomba tersebut membawa kebahagiaan bagi seluruh rakyat. Pertama, iringan hujan membawa kebahagiaan bagi para petani yang bisa kembali beraktifitas bersawah menghasilkan beras, telur hingga daging untuk melahirkan generasi gemoy.

Halaman :


Editor : JakaPermana