Peralihan Cuaca, Dinkes Kota Bandung Waspadai Lonjakan Kasus DBD

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung meminta, masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD) di masa transisi cuaca saat ini.

Peralihan Cuaca, Dinkes Kota Bandung Waspadai Lonjakan Kasus DBD
Kadinkes Kota Bandung Anhar Hadian

INILAHKORAN, Bandung - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung meminta, masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD) di masa transisi cuaca saat ini.

Masyarakat diminta melaksanakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) DBD secara rutin dengan kegiatan 3M yakni menguras, menutup dan mendaur ulang berbagai barang.

"Pencegahan terbaik adalah PSN, bukan fogging. Karena fogging tidak membunuh jentik nyamuk atau tidak membunuh telur. Hanya membunuh nyamuk dewasa, itu pun dengan catatan kalau caranya tepat," kata Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian, Selasa  14 November 2023.

Baca Juga : Layanan KTP Elektronik Belum Masif, Pemkot Cimahi Terapkan SIAK Terpusat

Ia mengungkap, bahwa potensi kasus DBD di 2024 cukup tinggi. Kemarau panjang membuat telur nyamuk aedes aegypti terus menumpuk, dan akan siap beubah menjadi jentik ketika terkena tetesan air.

"Perindukan nyamuk kita prediksi akan semakin banyak pada bulan Desember, Januari, Februari. Kita perkirakan Maret, April dan Mei akan menjadi puncak ledakan kasus. Maka kita harus melakukan pencegahan dari saat ini," ucapnya.

Selain memasifkan gerakan PSN, Anhar menyebut upaya Dinkes Kota Bandung dalam mencegah DBD yakni dengan melakukan metode wolbachia. Metode tersebut kini tengah di uji coba pihaknya.

Baca Juga : Hoax Jadi Kerawanan Saat Pemilu, Polda Jabar Siap Antisipasi

Wolbachia sendiri, dijelaskannya adalah metode pendukung penurunan penyebaran kasus DBD melalui penyebaran benih nyamuk yang memiliki bakteri alami bernama wolbachia untuk melumpuhkan virus dengue.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti