Perpustakaan UMC Lawan Perundungan Lewat Diskusi dan Bedah Buku BULLY

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) turut ambil bagian dalam perlawanan melawan praktik perundungan atau bullying. Salah satunya melalui kegiatan diskusi bedah buku berjudul "Bully", di Aula Masjid Raya Universitas Muhammadiyah (UMC) Cirebon, Senin 26 Juni 2023.

Perpustakaan UMC Lawan Perundungan Lewat Diskusi dan Bedah Buku BULLY
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) turut ambil bagian dalam perlawanan melawan praktik perundungan atau bullying. Salah satunya melalui kegiatan diskusi bedah buku berjudul "Bully", di Aula Masjid Raya Universitas Muhammadiyah (UMC) Cirebon, Senin 26 Juni 2023.

INILAHKORAN,Cirebon,- Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) turut ambil bagian dalam perlawanan melawan praktik perundungan atau bullying. Salah satunya melalui kegiatan diskusi bedah buku berjudul "Bully", di Aula Masjid Raya Universitas Muhammadiyah (UMC) Cirebon, Senin 26 Juni 2023.

Sebanyak 100 mahasiswa, dosen dan karyawan antusias menanggapi dalam forum diskusi buku yang digelar mulai pukul 12.30 WIB tersebut.

Melalui kegiatan Diskusi Buku berjudul Bully itu, diharapkan para peserta khususnya mahasiswa bisa mengambil proses kreatif dan menghasilkan karya-karya produktif. 

Baca Juga : Aneh Bin Ajaib, KPU Pun Ikut Ngeles soal 9 Ribu Bacaleg DPR Belum Memenuhi Syarat

Terlebih menjadi tugas bersama juga untuk lebih perhatian dan ambil bagian menjadi solusi dalam isu-isu di sekitar. Tak hanya tentang perundungan, tapi juga isu bersama di lingkungan pendidikan seperti intoleransi dan kekerasan seksual yang tengah mengemuka.

Untuk diketahi buku berjudul Bully merupakan karya hasil kolaborasi sastrawan, fotografer, seniman pantomin berhasil melahirkan karya buku bertema lawan perundungan berjudul "Bully". Melalui buku berjudul “Bully”, Nissa Rengganis (penulis), Toni Handoko (Fotofrafer) dan Wanggi Hoed (Mime) berkolaborasi untuk mengedukasi masyakarat tentang dampak dari bullying. 

Perbedaan latar belakang tersebut menjadi kerjasama apik dalam mengangkat tema yang menjadi masalah bersama. Dalam buku Bully tersebut, baik Nissa Rengganis, Toni Handoko maupun Wanggi Hoed berkolaborasi untuk mengedukasi masyakarat tentang dampak dari bullying. 

Baca Juga : Panji Gumilang dan Pondok Pesantren Al Zaytun Kian Terkepung Karena Langkah Ken Setiawan

Lewat buku itu, ketiganya fokus membahas rentetan pertanyaan yang selama ini kerap mencuat seperti pertanyaan-pertanyaan apakah bullying itu? siapakah pelaku bullying? siapakah korban bullying? apakah kamu korban bully atau tukang bully? perlukah para pembully dibela? serta pertanyaan-pertanyaan lainnya yang terus mengganggu.

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto