Peternak Sapi di Cimahi Tolak Vaksinasi PMK Lantaran Tidak Ada Efek Berarti 

Sejak vaksinasi PMK pertama dilakukan para peternak sapi di Cimahi mengaku tidak ada efek yang berarti yang menjamin sapi bisa terbebas dari PMK. Bahkan, sapi yang ada justru terkena wabah PMK.

Peternak Sapi di Cimahi Tolak Vaksinasi PMK Lantaran Tidak Ada Efek Berarti 
Salah seorang peternak sapi di Cimahi asal Kampung Cileuweung, Kelurahan Cipageran Kota Cimahi, Amin (63) mengaku menolak sapi ternaknya mendapat vaksinasi PMK dari Dispangtan Kota Cimahi. (agus satia negara)

INILAHKORAN, Ngamprah - Para peternak sapi di Kota Cimahi mengeluhkan belum efektifnya vaksinasi PMK (penyakit mulut dan kuku) yang dilakukan Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi.

Pasalnya, sejak vaksinasi PMK pertama dilakukan para peternak sapi di Cimahi mengaku tidak ada efek yang berarti yang menjamin sapi bisa terbebas dari PMK. Bahkan, sapi yang ada justru terkena wabah PMK.

Salah seorang peternak sapi di Cimahi asal Kampung Cileuweung, Kelurahan Cipageran Kota Cimahi, Amin (63) mengaku menolak sapi ternaknya mendapat vaksinasi PMK dari Dispangtan Kota Cimahi.

Baca Juga : Penataan Ulang Kawasan Lembang, Kadis PUTR KBB Bilang Butuh Dana Rp100 Miliar

"Sebenarnya masih ada sapi yang sudah divaksin namun masih terpapar PMK, sehingga vaksin itu tidak begitu berpengaruh. Jadi sekarang malas untuk vaksin kedua," katanya kepada wartawan, Rabu 26 Oktober 2022.

Menurutnya, masih adanya sapi yang terkena PMK dirasakan kelompok peternak Mitra Berkah dimana di dalamnya ada 22 peternak dengan total jumlah sapi sebanyak 200 ekor.

"Biasanya jika sapi-sapi tersebut dalam kondisi sehat bisa menghasilkan 1.200 liter per hari, tapi sekarang berkurang jadi 50 persen atau setara 500 liter per hari," tuturnya.

Baca Juga : Persoalan Banjir di Pasar Panorama Lembang Tak Kunjung Selesai, Begini Alasan PUTR KBB

"Kondisi ini disebabkan virus PMK yang menyerang seluruh hewan ternak," sambungnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani