PT DI Sukses Terbangkan Purwarupa Kedua N219

PT Dirgantara Indonesia (DI) merampungkan perakitan purwarupa kedua N219. Pesawat terbang karya anak bangsa itu langsung dilakukan flight test perdana.

PT DI Sukses Terbangkan Purwarupa Kedua N219
INILAH, Bandung - PT Dirgantara Indonesia (DI) merampungkan perakitan purwarupa kedua N219. Pesawat terbang karya anak bangsa itu langsung dilakukan flight test perdana.
 
Direktur Utama PT DI Elfien Goentoro mengatakan, uji terbang itu dilakukan pada Jumat (21/12/2018) kemarin. Bertempat di Bandara  Husein Sastranegara, purwarupa pesawat kedua N219 diterbangkan Captain Esther Gayatri Saleh sebagai pilot in command (PIC) dan Captain Ervan Gustanto sebagai first officer (FO). 
 
Selain mereka, di dalam purwarupa pesawat pertama ikut Yustinus Kus Wardana dan Adriwiyanto sebagai flight test engineer (FTE). Kedua insinyur itu memastikan setiap tahapan pengujian terbang dilaksanakan dengan baik dan benar serta terjamin unsur keselamatannya.
 
Pesawat take off tepat pada pukul 7.50 WIB. Lama penerbangan sekitar 20 menit dengan rute di atas Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat menuju ke arah Sukabumi, kemudian mendarat dengan baik pada pukul 8.10 di landasan Bandara Husein Sastranegara.
 
Captain Esther Gayatri Saleh mengatakan, sebagai penerbang dia merasa bangga atas persiapan seluruh tim sehingga membuat dirinya percaya diri untuk dapat menerbangkan pertama kali purwarupa pesawat kedua N219. Dia pun merasakan perbedaan saat menerbangkan purwarupa pesawat kedua N219. 
 
"Jauh lebih baik dari yang pertama karena kita punya data-data dari yang pertama. Tentunya ada improvement lebih besar disini, salah satunya flight control improvement," kata Esther. 
 
Sementara itu, Kepala Divisi Pusat Teknologi PT DI Palmana Banandhi menyebutkan penggunaan dua prototipe pesawat untuk mempercepat proses sertifikasi uji terbang. Dimana, masing-masing kedua pesawat itu memiliki misi berbeda.
 
Purwarupa pesawat akan menjalani serangkaian pengujian yakni menyelesaikan pengujian performance dan structure test. Sedangkan, purwarupa pesawat kedua akan digunakan untuk pengujian system test, seperti avionic system, electrical system, flight control dan propulsion.
 
"Dengan penggunaan dua prototipe sebagai wahana sertifikasi uji terbang, maka seluruh kegiatan flight test bisa dioptimalkan karena tidak hanya bertumpu pada satu pesawat. Ini memungkinkan bisa tercapai type certificated di tahun 2019," jelas Palmana.
 
Selain itu, PT DI juga akan menyiapkan dua purwarupa lainnya untuk digunakan sebagai wahana pengujian fatigue test dan static test. PT DI akan melakukan 3000 cycle fatigue test untuk bisa mendapatkan type certificated pada 2019.
 
Usai mendapatkan sertifikat, dia menuturkan tahapan selanjutnya dimulai yaitu serial production untuk mendapatkan production certificate. Nantinya, pada 2019 mendatang pesawat pertama N219 sudah dikatakan siap dan layak untuk memasuki pasar. Ada beberapa calon launch customer, salah satunya Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara.
 
Pada tahapan awal produksi, akan dibuat 6 unit pesawat N219 dengan menggunakan kapasitas produksi yang saat ini tersedia. Selanjutnya, PT DI akan melakukan upgrading fasilitas produksi dengan sistem automasi pada manufacturing, sehingga secara bertahap kemampuan delivery akan terus meningkat sampai mencapai 36 unit per tahun.  
 
Pesawat N219 Nurtanio diharapkan dapat menjadi solusi distribusi logistik yang terintegrasi, efektif dan efisien akan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pesawat N219 Nurtanio juga dikembangkan untuk mendukung program jembatan udara seperti regulasi Peraturan Presiden Nomor 70/2017 mengenai Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang dari dan ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan.


Editor : inilahkoran