Sekjen Partai Demokrat Bantah Pernyataan Presiden Joko Widodo Terkait Partainya Sering ke Istana Malam-malam

Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya  mengklarifikasi atas pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyatakan, “Demokrat sering ke Istana, tetapi maunya malam”. 

Sekjen Partai Demokrat Bantah Pernyataan Presiden Joko Widodo Terkait Partainya Sering ke Istana Malam-malam
Berhubung pernyataan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 29 Mei 2023 itu menjadi perhatian masyarakat luas dan pernyataan yang mengaitkan Partai Demokrat itu bisa disalahmengertikan, DPP Partai Demokrat perlu memberikan respons dan penjelasan sebagai berikut. (reza zurifwan)

Saat itu, SBY menjawab yang paling tepat untuk mendengarkan penjelasan Presiden Joko Widodo adalah Ketua Umum AHY. Singkat kata, AHY diundang untuk hadir di Istana Bogor tanggal 9 Maret 2021 malam hari. 

"Dalam pertemuan dengan AHY di Istana Bogor malam itu, Presiden Joko Widodo dengan didampingi oleh Mensesneg Pratikno menjelaskan bahwa beliau tidak tahu menahu dengan apa yang dilakukan oleh KSP Moeldoko untuk mengambilalih Partai Demokrat. Begitulah pengakuan dari Presiden Joko Widodo yang disampaikan kepada Ketua Umum AHY," lanjutnya.

Anggota DPR-RI selama 4 periode berturut-turut ini menuturkan bahwa dalam empat kali pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan tokoh Partai Demokrat, Bapak SBY dan Ketum AHY, terjadi 2 - 3 tahun yang lalu. Pertemuan-pertemuan itu bukan yang sering digambarkan oleh publik sebagai pertemuan politik yang lazim dilakukan Presiden Joko Widodo dengan partai-partai politik pendukung pemerintah.

Baca Juga : Ini Penjelasan Keponakan Terdakwa Sumardi Lebih Cepat Divonis oleh Pengadilan Tipikor Bandung

"Dengan penjelasan ini, diharapkan insan media dan masyarakat luas mengerti duduk persoalan yang sesungguhnya, dan tidak memiliki praduga yang tidak baik kepada Partai Demokrat seolah-olah Partai Demokrat juga ikut mencari jalan untuk bertemu Presiden Joko Widodo dan meminta waktunya malam hari. Kalau tidak kami klarifikasi, bisa saja Partai Demokrat dituduh “kucing-kucingan” yang semua itu tidak pernah kami lakukan," tutur Riefky.*** (reza zurifwan)

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani