Sepenggal Kisah Pahlawan Demokrasi dari Cipeundeuy, 3,5 Jam Terjebak di Tengah Rimbunnya Eceng Gondok Waduk Cirata 

Perhelatan pesta demokrasi Pemilu 2024 telah dilaksanakan pada 14 Februari 2024 kemarin. Kendati demikian, napak tilas perjuangan dan pengorbanan para pahlawan demokrasi untuk menyukseskan Pemilu tersebut takkan lekang oleh waktu.

Sepenggal Kisah Pahlawan Demokrasi dari Cipeundeuy, 3,5 Jam Terjebak di Tengah Rimbunnya Eceng Gondok Waduk Cirata 
Salah satunya, cerita pahlawan demokrasi dari Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Tak lekang dalam ingatan Mansyur Suryana saat mendistribusikan logistik Pemilu pada 13 Februari 2024 bersama seluruh jajaran PPK, PPS hingga Panwascam Cipeundeuy saat membelah rimbunnya gulma air yang menutupi Waduk Cirata untuk menuju TPS 12 yang berada di Kampung Cijuhung RW 11, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat. (agus satia negara)

INILAHKORAN, Ngamprah - Perhelatan pesta demokrasi Pemilu 2024 telah dilaksanakan pada 14 Februari 2024 kemarin. Kendati demikian, napak tilas perjuangan dan pengorbanan para pahlawan demokrasi untuk menyukseskan Pemilu tersebut takkan lekang oleh waktu.

Salah satunya, cerita pahlawan demokrasi dari Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Tak lekang dalam ingatan Mansyur Suryana saat mendistribusikan logistik Pemilu pada 13 Februari 2024 bersama seluruh jajaran PPK, PPS hingga Panwascam Cipeundeuy saat membelah rimbunnya gulma air yang menutupi Waduk Cirata untuk menuju TPS 12 yang berada di Kampung Cijuhung RW 11, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat.

Sebagai Ketua PPK Cipeundeuy Mansyur dan jajarannya termasuk Panwascam Cipeundeuy menjadi ujung tombak dalam melayani hak suara warga yang berada di Kecamatan Cipeundeuy mulai dari wilayah perkotaan hingga yang berada di pelosok.

Baca Juga : Dorong Kaum Muda Dukung Ketahanan Pangan, Kota Bandung Bakal Terapkan Program Urban Futures Bersama 10 Kota Dunia

Perjuangan para penyelenggara tak berhenti di situ, saat perjalanan pulan dari Kampung Cijuhung, kapal bargas yang dinaiki para pahlawan demokrasi itu harus terhenti di tengah-tengah perairan Waduk Cirata lantaran baling-baling kapal yang tersangkut rimbunnya gulma air.

Selama hampir 3,5 jam mereka harus berjuang dan menahan panas tanpa adanya logistik makan dan minum. Berbagai upaya dilakukan agar kapal bargas bisa terlepas dari jeratan eceng gondok tersebut.

Dehidrasi yang teramat sangat hampir membuat semua putus asa. Namun, dengan bermodalkan semangat, kapal bargas itu bisa mengantarkan kembali mereka ke dermaga pemberangkatan awal.

Baca Juga : Masuk dalam Skala Prioritas, Disdik KBB Segera Rehabilitasi Bangunan SDN Cibungur Kelas Jauh

"Akses jalan ke Kampung Cijuhung sangat luar biasa dan perjalanan saat distribusi logistik Pemilu pada 13 Februari 2024 kemarin di luar perkiraan," kata Mansyur.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani