Sikap Kami: Langkah Darurat untuk Rakyat

PPKM Darurat itu tanda darurat. Memang situasinya darurat. Karena itu, penanganannya juga harus darurat. Untuk semuanya. Siapa saja, sama rata. Tanpa beda.

Sikap Kami: Langkah Darurat untuk Rakyat

PPKM Darurat itu tanda darurat. Memang situasinya darurat. Karena itu, penanganannya juga harus darurat. Untuk semuanya. Siapa saja, sama rata. Tanpa beda.

Tak biasa langkah-langkah biasa menangani situasi ini. Tak bisa dengan imbauan, arahan, atau ancaman. Sudah tak cukup. Harus dilakukan, dibuktikan. Dibuktikan bersama: pemimpin dan rakyatnya.

Sudah pasti, karena situasi darurat, kita melihat setir SOS itu sudah dimainkan Pemprov Jawa Barat. Salah satunya menggeser anggaran Rp140 miliar untuk penanganan Covid-19. Diambil dari anggaran pembangunan 11 proyek infrastruktur.

Baca Juga : Sikap Kami: WAG vs TKA

Angka tersebut mungkin tak seberapa, misalnya dibanding APBD Jawa Barat. Tapi, sangat berarti di tengah pandemi. Sebab, dengarlah bagaimana hari-hari ini orang berteriak soal kelangkaan oksigen, soal melejitnya harga obat tak terkendali.

Kita tidak tahu, proyek infrastruktur apa yang tergusur. Tapi, bisa jadi, ada juga proyek-proyek menyangkut janji politik Gubernur Ridwan Kamil dan Wakil Uu Ruzhanul Ulum. Tak apa. Insya Allah, tak ada yang menagih nanti, karena masyarakat Jawa Barat paham situasi yang terjadi.

Kita bisa membayangkan bagaimana kondisi yang dihadapi masyarakat di tengah pagebluk gila ini. Pada masyarakat kelompok ekonomi menengah ke atas saja terdampak, apalagi masyarakat bawah. Untuk merekalah, duit Rp140 miliar itu, sebagian besar akan mengalir. Untuk membantu mereka menyiasati pandemi.

Baca Juga : Sikap Kami: Gonjang-ganjing Cirebon

Memang begitulah seharusnya pemerintah hadir di tengah masyarakat. Dia hadir di tengah warga yang kesulitan, yang kesedihan. Bukan di tengah masyarakat yang tertawa sambil meluluskan akal bulusnya.

Halaman :


Editor : Zulfirman