Sikap Kami: Menepis Delta

BOLEH jadi, ini usulan kontroversial. Tapi, itulah harga yang harus kita bayar karena kelalaian pemerintah dan warga negara. Virus Covid-19 varian Delta harus disikapi dengan cara yang berbeda.

Sikap Kami: Menepis Delta

BOLEH jadi, ini usulan kontroversial. Tapi, itulah harga yang harus kita bayar karena kelalaian pemerintah dan warga negara. Virus Covid-19 varian Delta harus disikapi dengan cara yang berbeda.

Menurut Ikatan Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), varian Delta lebih cepat menyebar dan menimbulkan rasa sakit. Betapa cepat penyebarannya terlihat di India sendiri. Saat Delta mengamuk, India mencapai rekor kasus harian tertinggi, 412 ribu orang terpapar, hampir 4 ribu meninggal, dalam sehari.

Kini, varian Delta itu sudah masuk ke Jawa Barat. Sudah ada di Karawang dan Depok. Bahkan sebelumnya ada pula dugaan ditemukan di Bekasi.

Baca Juga : Sikap Kami: Mari Bantu Garut

Varian inilah yang diyakini membuat kasus harian Covid-19 meledak di sejumlah tempat. Dari Jakarta, Kudus, hingga Bangkalan, Madura. Di Jakarta, kemarin, kasus harian bahkan mencapai 5.014 pasien baru.

Fakta ini tentu mengkhawatirkan buat kita. Meruyaknya pasien terpapar sekaligus potensial memicu meningkatnya keterisian ruang perawatan di rumah sakit. Padahal, tingkat keterisian tempat tidur (BOR) rumah sakit kita sudah melewati standar WHO.

Maka, inilah usulan kita. Pertama sudah dijalankan oleh pemerintah. Yakni menggenjot program vaksinasi. Kita lihat, dengan melibatkan TNI-Polri, program vaksinasi jauh meningkat. Hanya perlu pengaturan, termasuk jadwal, yang lebih matang.

Baca Juga : Sikap Kami: Saatnya Tarik Rem

Kedua, adalah agar pemerintah mempertimbangkan untuk membatasi pergerakan manusia antarwilayah. Bisa antarprovinsi, lebih bagus lagi antarkabupaten/kota.

Halaman :


Editor : Zulfirman