Sopir Angkutan Umum di Jabar Menanti BLT

Penggunaan angkutan umum di Jawa Barat kian sepi terkena dampak Covid-19 atau virus Corona. Bahkan itu terjadi sebelum diterapkan pembatasan sosial bersakala besar (PSBB) di daerah Bogor, Bekasi dan Depok.

Sopir Angkutan Umum di Jabar Menanti BLT
istimewa

INILAH, Bandung-Penggunaan angkutan umum di Jawa Barat kian sepi terkena dampak Covid-19 atau virus Corona. Bahkan itu terjadi sebelum diterapkan pembatasan sosial bersakala besar (PSBB) di daerah Bogor, Bekasi dan Depok.

Ketua Pertimbangan DPD Organda Jawa Barat Aldo Fantinus mengatakan, sejak PSBB dijalankan maka penggunaan angkutan umum semakin minim. Di mana mulai dari angkot, taksi, travel, bus AKDP, AKAP juga bus wisata mengalami drop pendapatan sampai sekitar 100 persen. \

"Sopir-sopirnya hampir semua tidak bekerja. Pemerintah menjanjikan BLT (bantuan langsung tunai) untuk mereka tapi sampai sekarang belum ada realisasi," ujar Aldo, Kamis (16/4/2020).

Saat ini sekitarnya ada 400 angkutan kendaraan umum yang terdata di Organda. Jumlah pekerja terdampak dari 400 angkutan ini bisa mencapai tiga kali lipat atau 1.200 orang.

Menurut Aldo, dengan adanya Pandemi Covid-19 ini banyak pihak yang terkena dampak.  Karena itu, dia berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) bisa membuat program bantuan secara menyeluruh. 

"Sekarang itu supir,kodektur, kenek ini dalam keadaan kesulitan. Dan itu sudah lama," kata dia.

Menurut Aldo, berdasarkan informasi yang diterimanya bantuan untuk pekerja di sektor angkutan umum baru datang dari Polda Jabar bagian Ditlantas. Sedangkan dari Dinas Perhubungan Pemprov Jabar atau masing-masing kabupaten/kota masih nihil.

Halaman :


Editor : JakaPermana