Uniknya Kancing baju dari Buah Labu Kukuk buatan Yopi Warga Kecamatan Cileunyi

Jika biasanya kancing baju terbuat dari plastik atau dari batok kelapa, ditangan Yopi Dwi Satriana, kancing baju dibuat dari kulit buah labu kukuk

Uniknya Kancing baju dari Buah Labu Kukuk buatan Yopi Warga Kecamatan Cileunyi
INILAHKORAN,Soreang-Jika biasanya kancing baju terbuat dari plastik atau dari batok kelapa, ditangan Yopi Dwi Satriana, kancing baju dibuat dari kulit buah labu kukuk atau labu air yang telah dikeraskan. Hasilnya, kancing dengan motif beragam menambah cantik pakaian batik atau baju pangsi (khas Sunda) dan pakaian lainnya. 
Yopi adalah warga Perumahan Pasirkawung Desa Cimekar Kecamatan Cileunyi. Sejak tahun 80 an ia berkreasi dengan berbagai bahan baku yang banyak tersedia di alam Pasundan. Termasuk mengolah buah labu kukuk menjadi berbagai kerajinan tangan seperti mangkuk, tas, alat musik dan lainnya sejak tahun 2000 an.
"Saat covid banyak orang yang kehilangan pekerjaannya. Termasuk para petani dan perajin labu kukuk ini, lalu saya berpikir bagaimana caranya agar semua orang usahanya ini bisa tetap berjalan. Saya mencoba buat terobosan membuat kancing batik dari buah labu lukuk ini. Hasilnya Alhamdulilah diterima dengan baik oleh pasar," kata Yopi saat berkunjung ke Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung di Soreang, Rabu 23 November 2022. 
Alasannya membuat kancing dengan motif batik, Yopi, berpendapat selama ini tidak ada kancing khusus untuk kain bermotif batik. Adapun kancing yang biasa dipakai berbahan plastik atau dari batok kelapa. Karena itu ia memilih labu kukuk sebagai bahan kancing motif batik ini. Dengan teknik pemanasan atau biasa disebut sungging, ia menggambar satu persatu beraneka motif kancing. Ukurannya pun beragam, dari mulai 3 sentimeter hingga berukuran besar untuk pin dan lainnya.
"Kalau kancing yang kami buat ini bisa menyesuaikan motifnya dengan kainya. Misalnya, kainnya bunga ros maka kancingnya dibuat juga motif bunga ros. Atau untuk pakaian pangsi bisa pakai kancing bergambar kuiang. Nah kalau kancing biasa kan enggak bisa menyesuaikan dengan kainnya, begitu juga dengan kancing batok itu enggak bisa dikasih gambar atau dan diwarnai," ujarnya.
Untuk membuat kancing labu kukuk dengan motif beragam ini, lanjut Yopi, ia biasa mengerjakanya di workshop miliknya di Cileunyi. Dalam sehari, ia bisa menghasilkan sekitar 300 buah kancing yang unik dan menarik ini. Proses pembuatannya, diawali dengan pengeringan buah labu kukuk, kemudian dipotong sesuai keinginan dan digambar menggunakan alat semacam solder pemanas. Dengan teknik pemanasan ini, motif atau gambar yang terpasang di kancing ini tidak akan pudar warnanya.
"Hasilnya kuat dan awet, seperti yang saya pakai dari tahun 2000 an sampai sekarang masih utuh. Buju atau atau kainnya sudah rusak, tapi kancingnya masih utuh. Selain itu, kenapa saya pilih buah labu kukuk sebagai bahan bakunya, karena unik dan natural," katanya.
Yopi berharap, kancing buah labu kukuk buatanya ini, bisa dipakai oleh semua kalangan pecinta kain batik dan juga pakaian lainnya. Karena, usaha pembuatan berbagai kerajinan dari buah labu kukuk ini terbilang padat karya, melibatkan banyak orang. Mulai dari petani buah labu kukuk, perajin dan penjual. Jadi, dari mulai bahan baku hingga sumber daya manusia (SDM) yang terlibat semuanya dari lokal Kabupaten Bandung.
"Sampai sejauh ini respon pasar cukup bagus, sampai saya pernah ada pemesanan dari Malaysia. Tapi belum saya layani karena ingin fokus dulu pengembangan di daerah sendiri. Dan Alhamdulilah kancing labu kukuk ini dilirik oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna, ia ingin membuat kancing dengan motif atau ciri khas Bedas," ujarnya. 
Kadisperindag Kabupaten Bandung, Dicky Anugrah mengapresiasi kerajinan tangan kancing dari buah labu kukuk ini. Memang, selama ini Pemerintah Kabupaten Bandung selalu memerhatikan para pelaku usaha ekonomi kreatif. Bahkan, pihaknya juga terus mencari dan mengumpulkan berbagai produk dari para pelaku industri kecil menengah (IKM) di wilayahnya. Dengan tujuan, mencari produk yang bisa menjadi icon branding daerah. 
"Kabupaten Bandung itu produknya banyak sekali baik itu makanan olahan maupun produk ekraf. Tapi sayangnya memang belum ada yang menjadi branding daerah yang kuat, seperti misalnya tahu Sumedang, ubi Cilembu dan dodol Garut. Nah ini yang sedang kami petakan, setiap kecamatan apa saja produk unggulannya yang bisa menjadi branding daerah tersebut. Nanti akan kita pilih mana yang bisa dijadikan branding daerah Kabupaten Bandung," katanya. 
Mengenai kancing hasil kreasi Yopi ini, kata Dicky, pada saat kegiatan digitalisasi marketing, salah satu produk IKM yang menarik perhatian Bupati Bandung Dadang Supriatna adalah kancing dari buah labu kukuk itu. Kata dia, Bupati Bandung Dadang Supriatna ingin ada branding daerah yang kuat. Salah satunya dengan pakaian daerah berupa pakain pangsi dan batik khas Kabupaten Bandung.
"Pak Bupati ingin ada ciri khas daerah. Seperti kancing dengan motif spirit bedas atau gambar lainnya yang mengidentikan dengan branding daerah," katanya.(rd dani r nugraha).


Editor : Ahmad Sayuti