Upaya Bupati Anne Populerkan Buah Manggis Purwakarta

Manggis Wanayasa, saat ini menjadi buah primadona khas Kabupaten Purwakarta. Meskipun, popularitasnya belum seperti Sate Maranggi. Karena, gaungnya masih kurang terdengar luas di tataran nasional.

Upaya Bupati Anne Populerkan Buah Manggis Purwakarta
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menjajal manggis hasil panen petani
INILAH, Purwakarta - Manggis Wanayasa, saat ini menjadi buah primadona khas Kabupaten Purwakarta. Meskipun, popularitasnya belum seperti Sate Maranggi. Karena, gaungnya masih kurang terdengar luas di tataran nasional.
 
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengaku, pihaknya telah merumuskan supaya buah Manggis khas Wanayasa itu lebih populer. Salah satunya, dengan menyiapkan lahan untuk dijadikan sentra perkebunan buah Manggis. 
 
"Kami telah siapkan lahan seluas 5 hektare. Lahan ini, akan disulap menjadi hamparan kebun manggis. Lokasinya, di Desa Pusaka Mulya, Kecamatan Kiarapedes," ujar Anne kepada INILAH, akhir pekan kemarin. 
 
Anne menjelaskan, lahan milik pemda itu telah ditanami Manggis secara bertahap. Untuk bibitnya sendiri, tak lain diambil dari perkebunan rakyat di wilayah tersebut. 
 
"Manggis Purwakarta, punya khas tersendiri. Terlihat dari teksturnya, juga dari rasanya yang segar," jelas dia. 
 
Anne mengaku, selain menyiapakan lahan perkebunan, pihaknya pun akan membangun sentra produksi dan dan lokasi pengemasan Manggis. Karena, selain hasilnya bagus dalam segi pengemasan pun harus juga di perhatikan. 
 
"Nanti, para petani juga akan diajarkan bagaimana cara mengemas yang baik. Apalagi, untuk kebutuhan ekspor," kata dia. 
 
Dalam hal ini, pihaknya juga akan mendorong supaya perkebunan tersebut menjadi lokasi agro wisata. Pihaknya mencontoh beberapa perkebunan yang telah berjalan untuk agrowisata itu.
 
Misalnya, di Malang ada perkebunan apel.  Di sana bisa produksi sendiri, petik sendiri bahkan ada edukasi juga untuk mendorong UMKM. 
 
"Nanti kita ciptakan seperti itu. Jadi, ketika menyebut Wanayasa Purwakarra, yang diingat itu Manggisnya," jelas dia. 
 
Sebenarnya, Anne mengklaim, selama ini gaung Buah Manggis ini cukup bagus. Hanya saja, mungkin masyarakat dan penjual belum terlalu memperhatikan potensi ekonominya. 
 
"Mungkin selama ini, masyarakat bingung harus menjual Manggisnya kemana, pengemasannya seperti apa. Makanya, kadang dijual begitu saja," sebut dia.
 
Tapi, sambung dia, saat ini masyarakat tidak perlu khawatir karena di Purwakarta sudah ada tiga terminal packaging. Jadi, dengan itu distributor itu mudah mencarinya.
 
Dia menjelaskan, untuk kebutuhan Manggis Purwakarta telah menyumbang 5 % kebutuhan di dunia. Anne berharap, kedepan bisa terus naik dan membaik. 
 
"Eksportir Manggis Purwakarta masih kesulitan menembus pasar Eropa. Selama ini kita baru memasarkan di Asia. Mudah-mudahan tahun depan dengan tiga terminal eksportir yang ada bisa tembus Amerika dan Eropa," tambah dia. (Asep Mulyana) 


Editor : inilahkoran