Vaksin Bukan Obat, Jadi Tetap Lakukan Prokes

Vaksinasi COVID-19 sudah dimulai telah memberikan harapan bagi upaya melawan pandemi. Namun demikian harapan besar pada vaksinasi COVID-19 jangan membuat lengah dan mulai mengabaikan protokol kesehatan (prokes). Sebab vaksin bukanlah obat.

Vaksin Bukan Obat, Jadi Tetap Lakukan Prokes
istimewa

INILAH, Bandung-Vaksinasi COVID-19 sudah dimulai telah memberikan harapan bagi upaya melawan pandemi. Namun demikian harapan besar pada vaksinasi COVID-19 jangan membuat lengah dan mulai mengabaikan protokol kesehatan (prokes). Sebab vaksin bukanlah obat.

Demikian pula bagi para penyintas, meski sudah memiliki antibodi, namun dari beberapa kasus, masih ada penyintas yang kembali positif COVID-19. Artinya, meski sudah memiliki antibodi atau sudah divaksin, selama kekebalan kelompok atau herd immunity belum tercipta, prokes wajib dilaksanakan.

Lalu apa bedanya vaksin, antibodi, dan obat

Baca Juga : Kapolda Jabar Ungkap Kondisi Dirinya 3 Hari Setelah Divaksin

Antibodi adalah suatu protein yang dibentuk oleh sistem imun ketika menghadapi paparan antigen/patogen, bisa berupa virus, bakteri, jamur, dan lainnya. Termasuk terhadap virus COVID-19. 

Antibodi adalah senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel imun, yaitu oleh sel limfosit B yang bekerja melawan antigen. Dalam hal COVID-19, yang bisa disebut sebagai produk antibodi adalah plasma convalescent yang berasal dari pasien COVID-19 yang sudah sembuh. Kini para dokter telah berusaha memanfaatkan antibodi penyintas untuk mengobati pasien COVID-19 dengan gejala berat.

Sementara obat bisa berasal dari senyawa kimia atau diisolasi dari herbal, atau sumber lain. Obat memiliki target tertentu pada tubuh manusia. Namun sebelum dicobakan ke manusia, calon obat harus menjalani dulu serangkaian uji pre-klinik pada hewan atau pada sel, selain itu juga harus diuji keamanannya.

Baca Juga : Buat yang Sudah Divaksin, Ini Pesan Penting dari Anggota Komisi V DPRD Jabar

Sedangkan vaksin adalah suatu senyawa berupa antigen yang lemah yang bekerja memicu produksi antibodi pada tubuh orang yang divaksin. Untuk vaksin COVID-19, maka bisa dibuat antigen berupa keseluruhan virus yang dilemahkan atau bagian dari virus yang kemudian ditempelkan pada virus pembawa lain, atau berupa mRNA virus SARS-CoV-2.

Halaman :


Editor : JakaPermana