Vaksinasi Mulai Dilakukan, Netty Aher: Bukan Berarti Boleh Lepas Kendali dan Tidak Jalankan Prokes
INILAH, Jakarta, - Menyikapi telah dilakukannya vaksinasi terhadap Presiden, sejumlah pejabat dan tokoh publik, Netty Prasetiyani Aher, Anggota Komisi IX DPR RI mengingatkan bahwa vaksin bukan senjata pamungkas untuk menurunkan angka positif COVID-19.
INILAH, Jakarta, - Menyikapi telah dilakukannya vaksinasi terhadap Presiden, sejumlah pejabat dan tokoh publik, Netty Prasetiyani Aher, Anggota Komisi IX DPR RI mengingatkan bahwa vaksin bukan senjata pamungkas untuk menurunkan angka positif COVID-19.
"Saya perlu mengingatkan pada pemerintah dan masyarakat bahwa vaksinasi bukan satu-satunya cara untuk menurunkan angka kasus COVID-19," ungkap Netty dalam rilis medianya, Jumat (15/01/2020).
Baca Juga : Setelah Terbitnya Tata Cara Pelaksanaan Kebiri Kimia
Menurut Netty, "Program vaksinasi baru dilakukan secara amat terbatas pada segelintir orang. Vaksin jadi siap pakai pun baru tersedia 3 juta dosis Coronavax produksi Sinovac yang mendapat EUA dari BPOM tanggal 12 Januari. Jadi, siapa pun yang telah divaksin, apalagi tokoh publik, harus menahan diri. Jangan sampai jadi salah kaprah, seolah setelah divaksin boleh bebas, lepas kendali dan tidak melaksanakan prokes."
Baca Juga : Brimob Polda Kerahkan Pasukan Bantu Pemulihan Pascagempa Sulbar
Oleh karena itu, kata Netty, pemerintah harus memberikan edukasi pada masyarakat agar memahami situasi ini dan tetap disiplin prokes. "Pelibatan tokoh publik dan influencer dalam vaksinasi tahap awal adalah untuk mendukung penanganan pandemi, bukan malah membuat ambyar," kata Ketua Tim Covid-19 FPKS DPR RI ini.
Halaman :