Wow, Investasi Industri Baterai Mobil Listrik Diproyeksi Rp238 Triliun

Investasi pembangunan ekosistem industri baterai kendaraan listrik secara terintegrasi dari hulu hingga hilir diproyeksikan mencapai 13 miliar dolar AS hingga 17 miliar dolar AS (setara Rp182 triliun hingga Rp238 triliun).

Wow, Investasi Industri Baterai Mobil Listrik Diproyeksi Rp238 Triliun
Ilustrasi/Antara Foto

"Bila industri baterai terbangun ditambah dengan pasar otomotif domestik yang terbesar di kawasan, maka Indonesia mempunyai potensi terbesar di antara negara ASEAN untuk membangun ekosistem industri EV," katanya.

Pada 2025, Indonesia memiliki ambisi besar untuk bisa mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik.

Indonesia juga berambisi menjadi pemain global material produk hulu baterai atau nikel sulfat, pemain global produk antara (katoda) baterai serta jadi pemain hilir regional dan domestik di baterai kendaraan listrik sehingga bisa jadi pusat manufaktur kendaraan berbasis listrik di Asia Tenggara.

Baca Juga : Kantor Pos Maluku dan Kupang Distribusikan 42.720 Dosis Vaksin ke Maluku dan NTT 

Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Kementerian BUMN telah menyiapkan konsorsium yang akan membangun industri baterai kendaraan listrik, terdiri atas empat BUMN, yakni PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Konsorsium BUMN itu dinamai Indonesia Battery Holding (IBH) dan dibentuk atas penugasan Menteri BUMN pada September 2020.

Halaman :


Editor : Bsafaat