Aher Semringah, BIJB Mulai Menggeliat

Tidak dapat dipungkiri, orang yang paling berbahagia bila Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka berkembang pesat adalah Ahmad Heryawan. Sebab, di masa kepemimpinannya BIJB dibangun dan dirampungkan.

Aher Semringah, BIJB Mulai Menggeliat

INILAHKORAN, Bandung - Tidak dapat dipungkiri, orang yang paling berbahagia bila Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka berkembang pesat adalah Ahmad Heryawan. Sebab, di masa kepemimpinannya BIJB dibangun dan dirampungkan.

Sehingga, ketika Tol Cisumdawu resmi dibuka dan Presiden Joko widodo menginstruksikan, bahwa penerbangan pesawat bermesin jet dialihkan dari Bandaran Husein Sastranegara ke BIJB, kian menguatkan peluang bandara kebanggaan Jawa Barat tersebut lebih maju lagi di masa depan. Tentunya ini sekaligus menepis keraguan banyak pihak, yang menilai megaproyek BIJB akan berakhir tragis.

Maka dari itu Aher merasa sangat bersyukur, berkat upaya bersama denyut BIJB kembali menggeliat yang tentunya diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di kawasan sekitar bandara.

Baca Juga : Turun Gunung Incar Kursi Senayan, Ini Rencana Besar Aher di Dapil 2 Jabar

"Bersyukur dan menyambut baik, karena bandara itu yang didedikasikan untuk masyarakat Jawa Barat. Kalau ada semacam keterlambatan operasional memang ada beberapa kendala. Kendala itu sudah selesai hari ini. Kritik masyarakat (BIJB) akan jadi museum (terbengkalai) terjawab. Saya senyum saja ketika ada kritik. Sebab bandara ini sangat layak," ujarnya di Kota Bandung, Selasa 24 Oktober 2023.

Sementara mengenai adanya rencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melepas sebagian saham portabel pada investor asing, Aher menilai hal tersebut wajar dilakukan sebagai upaya untuk mengembangkan BIJB lebih baik lagi.

Dia menjelaskan, jangkan BIJB. Rerata BUMN seperti BNI, BRI dan Mandiri, sebagian sahamnya juga telah dilepas kepada publik. Hanya saja menurutnya Pemprov Jabar tetap harus menjadi pemilik saham mayoritas, sebagai pengendali dan pemutus kebijakan terhadap BUMD tersebut.

Baca Juga : Pemprov Jabar Masih Optimistis, Stunting Dapat Ditekan pada 2024

"Tidak ada masalah. Bukan berarti menjual ya. Enggak apa-apa, sepanjang bukan mayoritas. Ini kerjasama bisnis. Katakanlah (contoh kerjasama) dengan Turki. Keuntungan pertama, bandara tidak hilang. Bandara punya modal mengembangkan lebih lanjut. Ketiga, bisnis mitra (investor) juga bisa diarahkan kesini, karena mereka juga mau untung. Jadi tidak masalah, akan didorong supaya lebih maju," tandasnya. (Yuliantono)***


Editor : JakaPermana