Bandung Merdeka dari Covid-19, Gerakan Warga Atasi Pandemi

Melihat pandemi Covid-19 yang tidak bisa diatasi pemerintah saja, melainkan harus dengan kebersamaan seluruh elemen, sejumlah masyarakat memprakarsai "Gerakan Bandung Merdeka Dari Covid-19".

Bandung Merdeka dari Covid-19, Gerakan Warga Atasi Pandemi

Sedangkan hal yang menjadi landasan sosiologisnya, masyarakat harus terikat oleh sesuatu yang dikelola. Teorinya ada yang dikelola dengan "commit and control" atau atur dan awasi yang sifatnya top down, tetapi ada juga yang sifatnya ketaatan dan kesukarelaan warga.

"Kesukarelaan warga ini cirinya adalah bertanggung jawab dengan apa yang diterima dan membangun solidaritas antar sesama. Dua faktor ini yang kita coba galang di Kota Bandung, didalam upaya bebas dari Covid-19 ini. Kemudian para inisiator, pemrakarsa ini berpikir membuat semacam gerakan dengan sesuatu yang bisa mengajak semua komponen dan elemen masyarakat. Semua yang bisa kita dayagunakan. Akhirnya kami membuat deklarasi yang taglinenya itu gerakan kebersamaan," jelasnya.

Adapun Langkah Konkret dari Gerakan Bandung Merdeka Dari Covid-19 yakni gerakan atau kebersamaan semua komponen, semua elemen masayarakat untuk berbuat 8M (5M + 3M = Mau di vaksin, Membantu sesama atau solidaritas, Memperkuat dengan doa).

Baca Juga : PKL Binaan Pemkot Bandung Mendapat Bantuan Beras 5 Kg

Kedua, penyelenggaraan sebuah event, yakni Doa Bersama Mengetuk Pintu Langit pada 13 Agustus 2021 yang menghadirkan tausiyah dari ulama atau tokoh agama, beserta ormas Islam untuk berdoa bersama, serta kegiatan konser amal secara virtual pada 17 Agustus 2021 untuk menggalang dana yang digunakan berbagi, menghadirkan seniman dan budayawan.

Sementara itu, Pemrakarsa lainnya, Taufikurahman mengatakan, kegiatan Doa Bersama juga berkaitan dengan memperingati tahun baru hijriah, doa bersama akan digelar secara virtual pada Jumat 13 Agustus mwndatang.

Ulama dan tokoh yang hadir yakni KH Miftah Faridl, KH Athian Ali, KH Abdullah Gymnastiar, Ust Budi Prayitno, dan Ust Hanan Attaki, beserta ormas Islam yang hadir memberikan tausiyah atau nasehat untuk membangun optimisme.

"Keterkaitannya kita memperingati tahun baru hijriah yang jatuh hari ini. Kita akan doa bersama, waktunya bada ashar, waktu yang sangat baik diijabah, ada semangat satu muharram, agar doa semakin sungguh-sungguh, khusyu," kata Taufik.


Editor : Bsafaat