BPBD Kota Bogor: Bencana Tak Tahu Kapan Datangnya, Kita Harus Tetap Waspada
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Theofilo Patrocinio Freitas mengatakan, kejadian bencana tidak bisa ditangani satu OPD saja. Penanganannya harus lintas sektoral bersama-sama bahkan semua unsur mulai dari TNI, Polri, masyarakat juga semua unsur potensi yang ada.
"Oleh karena itu saya mengimbau kepada masyarakat termasuk juga unsur masyarakat tingkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Babinsa, Babinkamtibmas dan lainnya untuk sama-sama memitigasi melakukan upaya-upaya sosialisasi pencegahan resiko terjadinya bencana. Karena biar bagaimanapun upaya pencegahan, mitigasi yang menghindarkan kita kehilangan kerugian harta maupun nyawa," terang Dedie.
Dedie menjelaskan, seluruh unsur terkait, terutama unsur masyarakat harus aktif juga untuk melakukan semacam pemberian pemahaman kepada mereka yang selama ini yang tinggal ditempat yang penuh resiko, semisal di lereng-lereng, tebingan, bantaran sungai, harus juga ada sedikit pemahaman.
"Semisal apabila ada pohon besar yang rantingnya aga rapuh, harus ada upaya langkah-langkah pencegahan. Jadi hal-hal yang sederhana, termasuk membuang sampah tidak lagi ke sungai, itu adalah bentuk kepedulian kita menghindar kan diri dari bencana. Ini kami tekankan dala apel kesiapsiagaan bencana," jelasnya.
Baca Juga : Ditembak OTK, Bahar bin Smith Alami Luka di Perut
Dedie juga mengatakan, untuk relokasi masyarakat di zona hitam, Pemkot Bogor sudah menyiapkan lahan, administrasi pemanfaatan lahan dari dinas terutama BKAD sudah selesai.
"Saat ini kami tengah mencari sumber anggaran. Jadi ada anggaran dari BNPB tetapi mungkin nilainya tidak terlalu signifikan dan harus dikombinasikan dengan anggaran daerah. Dari BNPB itu Rp50 juta untuk perunitnya, yang dipikir kami masih kurang dan perlu adanya kombinasi dengan APBD Kota Bogor," tegasnya.*** (rizki mauludi)
Baca Juga : Tak Maju di Pilwalkot, Yane Ardian Jadi Caleg PAN
Halaman :