Di Era Ridwan Kamil, Digitalisasi Pajak di Jabar Sukses Dongkrak Pendapatan Daerah

Pemprov Jabar melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) gencar melakukan transformasi terkait digitalisasi pajak di Jabar. Selain memudahkan masyarakat, hasil pendapatan asli daerah (PAD) yang disumbangkan dari sektor pajak pun meningkat drastis.

Di Era Ridwan Kamil, Digitalisasi Pajak di Jabar Sukses Dongkrak Pendapatan Daerah
Kepala Bapenda Jabar Dedi Taufik mengatakan, pada dasarnya digitalisasi pajak di Jabar itu mendongkrak pendapatan Jabar yang terus meningkat sejak 2018. (istimewa)

"Kalau kita cermati, ada dua polda, Polda Jabar dan Polda Metro Jaya. Makanya saya berjuang dengan pendekatan digitalisasi untuk memberikan kepuasan dan kemudahan semua. Kalau mau bayar pajak supaya mudah," ucapnya.

Dedi menambahkan, transaksi yang dicatakan melalui digital di aplikasi pada 2021 mencapai Rp500 miliar. Setehan berselang ada 741 ribu transaksi pembayaran pajak dengan nilai penerimaan mencapai hampir Rp700 miliar.

"Kita lihat digitalisasi ini penting dalam rangka mendukung pengelolaan pembangunan maupun pengelolaan perpajakan," bebernya.

Baca Juga : Ini Syarat dan Ketentuan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor yang Diberikan Bapenda Jabar

Sementara itu, Dewan Eksekutif Tim Akselerasi Pembangunan Gubernur Jawa Barat, Juwanda mengatakan, transformasi digital yang dilakukan Bapenda Jabar luar biasa. Sebab pembayaran pajak yang mencapai 17 langkah dipotong dan menyisakan beberapa langkah.

"Di Sambara, tinggal 5 langkah saja dalam melakukan pembayaran pajak. Kita memotong 12 langkah, itu baru transformasi," kata Juwanda.

Di sisi lain, Juwanda pun menanti terobosan lain dari Bapenda Jabar. Pasalnya, Bapenda Jabar tengah menggodok elektronik pengesahan pembayaran PKB. Jika terealisasi, maka Bapenda Jabar menjadi yang pertama di Tanah Air melakukannya.

Baca Juga : Bapenda Jabar Gencarkan Dua Program Optimalisasi Pajak Kendaraan Bermotor

"Sehingga warga Jabar kalau udah bayar melalui digital gak perlu datang ke kantor pajak atau polisi. Kita tunggu terobosannya," pungkasnya.*** (rianto nurdiansyah) 


Editor : Doni Ramdhani