Dinkes Jabar Sikapi Tingginya Angka Kematian Petugas Penyelenggara Pemilu 2024

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat Vini Adiani Dewi mengakui, harus ada evaluasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU), dalam menyikapi masih tingginya angka kematian petugas penyelenggara Pemilu 2024.

Dinkes Jabar Sikapi Tingginya Angka Kematian Petugas Penyelenggara Pemilu 2024
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat Vini Adiani Dewi mengakui, harus ada evaluasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU), dalam menyikapi masih tingginya angka kematian petugas penyelenggara Pemilu 2024./Yuliantono

INILAHKORAN, Bandung - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat Vini Adiani Dewi mengakui, harus ada evaluasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU), dalam menyikapi masih tingginya angka kematian petugas penyelenggara Pemilu 2024.

Dimana sejauh ini, sejak pelaksanaan penghitungan suara pada 14 Februari 2024 silam, total 50 orang meninggal dunia pada Pemilu 2024. 28 orang dari kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), 20 petugas keamanan dan ketertiban Tempat Pemungutan Suara (PAM TPS) dan dua orang panitia pemungutan suara (PPS). 

Vini melanjutkan, dari sisi kesehatan pihaknya mengusulkan agar KPU dapat menambah jumlah anggota penyelenggara Pemilu 2024, sehingga terjadi shifting berkala untuk memberi waktu istirahat.

Baca Juga : Pemprov Jabar Dorong Perusahaan Massifkan Sosialisasi K3 Guna Menekan Kecelakaan Kerja

"Terus terang, kami tidak berpengalaman. Tapi KPU yang lebih berpengalaman. Namun sebaiknya shift kerja diperbaiki atau anggota ditambah. Atau dibuat sebuah alur yang lebih dipermudah. Manusia ada keterbatasan dalam bekerja. Mungkin itu yang harus menjadi evaluasi dari KPU," ujar Vini di sela peringatan puncak bulan K3, di RSUD Kesehatan Kerja, Kabupaten Bandung, Selasa 27 Februari 2024.

Terlepas dari itu, Vini mengakui sudah ada perbaikan pada Pemilu 2024 ketimbang 2019 silam. Walaupun diakuinya masih ada korban yang meninggal. Tetapi setidaknya kata dia, jumlahnya menurun jauh daripada sebelumnya.

Pembatasan usia bagi penyelenggara Pemilu 2024 dan pemeriksaan kesehatan sebelum perekrutan, diakuinya sedikit mengurangi jumlah korban.

Baca Juga : BPBD Jabar Siapkan Terpal untuk Warga Terdampak di Kertasari 

"Pelaksanaan Pemilu tahun ini sudah lebih baik, karena jauh hari sebelum pelaksanaan sudah antisipasi. Tapi yang jelas ada penurunan signifikan daripada sebelumnya. Kami sudah siap, fasilitas, pedoman, promosi kesehatan. Saking aware pusing sedikit langsung periksa," ucapnya.

Halaman :


Editor : JakaPermana