DPD PDI Perjuangan Jabar Targetkan 25 Persen Suara di Pileg dan 51 Persen Untuk Pilpres 2024

Target 25 persen suara pada Pileg tersebut dinilainya tidak muluk-muluk, bila merujuk dari torehan suara pada Pemilu 2019 silam. Dimana PDI Perjuangan masih memiliki pengaruh besar di Jawa Barat.

DPD PDI Perjuangan Jabar Targetkan 25 Persen Suara di Pileg dan 51 Persen Untuk Pilpres 2024
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono

"Itu klaster pertama, daerah yang kita punya kader kepala daerah. Klaster kedua itu daerah yang Pileg menang seperti Ciamis dan Sumedang, kemudian klaster ketiga adalah daerah yang kita tidak punya kepala daerah dan tidak menang di Pemilu 2019 tapi punya potensi menang, seperti Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Tasikmalaya dan Kota Bandung," ungkapnya.

Sementara CEO Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas menuturkan, merujuk dari hasil survei yang mereka lakukan belum lama ini, PDIP berpotensi menang di Pileg. Meski diakuinya, hasil akhir kembali lagi bagaimana kader menjaga basis suara yang telah didapat. 

Sebab, partai lain tentunya akan melakukan manuver guna mendulang suara sebanyak-banyaknya untuk memenangkan Pileg 2024 mendatang.

"PDI Perjuangan cukup leading. Kita melihat ada prospek PDIP menang Pileg di Jabar tapi bergantung seberapa baik menjaga basis suara. Partai lain juga bekerja optimal di Dapil masing-masing. Sementara unggul, kisaran 20 persen," kata dia.

Sedangkan mengenai elektabilitas Ganjar Pranowo, Abbas mengatakan saat ini telah ada perbaikan di Jawa Barat karena mampu melewati Anies Baswedan, walaupun selisihnya masih tipis. Prabowo Subianto diakuinya masih mendominasi di Jabar hingga saat ini.

"Dibawah Pak Prabowo, di atas Pak Anies. Peningkatan cukup besar, 10 persen. Dari 6 persen, sekarang jadi 16 persen. Ini menggambarkan ada prospek perbaikan Ganjar Pranowo lebih kompetitif. Peningkatan paling besar di Pantura, timur seperti Kuningan, Pangandaran, selatan sudah mulai, memang masih didominasi Pak Prabowo. Garut, Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya," pungkasnya. (Yuliantono)

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti