GWR, Secuil Harapan Titik Balik Kebangkitan Saung Angklung Udjo Pasca Pandemi

ehadiran pandemi Covid-19 di 2020 silam, tak ubahnya kiamat bagi umat manusia seluruh dunia. Tidak hanya memakan korban jiwa, seperti bola salju penyakit bernama latin Coronavirus Disease ini turut mengantam semua lini.

GWR, Secuil Harapan Titik Balik Kebangkitan Saung Angklung Udjo Pasca Pandemi

INILAHKORAN, Bandung – Kehadiran pandemi Covid-19 di 2020 silam, tak ubahnya kiamat bagi umat manusia seluruh dunia. Tidak hanya memakan korban jiwa, seperti bola salju penyakit bernama latin Coronavirus Disease ini turut mengantam semua lini.

Penularannya yang mudah, membuat umat manusia mulai mengubah kebiasaan aktvitas sosialnya. Jaga jarak, menjadi kunci untuk menekan persebaran virus. Akibatnya, perputaran ekonomi anjlok drastis. Demikian pula yang dialami Saung Angklung Udjo, selaku pelaku industri seni dan budaya Jawa Barat.

Pusat seni dan budaya yang didirikan oleh almarhum Udjo Ngalagena dan istrinya Uum Sumiati ini sangat merasakan dampak dari pandemi, karena hidupnya bergantung dengan kehadiran orang banyak. Sehingga kala itu, mereka laiknya pepatah ‘hidup segan, mati tak mau’.

Baca Juga : Ganjar Sejati Gelar Pelatihan Masak Japanese Food di Kabupaten Bandung

Para pengrajin, pelaku seni angklung dan masyarakat sekitar yang menggantungkan piring makannya di Saung Angklung Udjo terpaksa banting setir. Mencari pekerjaan lain, agar dapur mereka tetap mengebul.

Cita-cita melestarikan angklung yang merupakan kebudayaan Indonesia oleh pemilik Saung Angklung Udjo pun terancam kandas, akibat situasi tersebut. Usaha selama 54 tahun dibangun, sejak 1966 silam kian menciut.

Untungnya kata Pimpinan Saung Angklung Udjo Taufik Hidayat, di tengah titik nadir ini pemerintah pusat tidak tinggal diam. Muncullah ide pada 2022 lalu, untuk mengadakan pentas angklung melalui kegiatan OASE-KIM yang diinisiasi oleh Iriana Joko Widodo.

Baca Juga : Terpilih Menjadi Ketua DPD Golkar Puwakarta, Anne Ratna Mustika Pastikan Raih Kemenangan

Dimana saat itu, targetnya adalah membuat pertunjukkan spektakuler dan memecahkan rekor dunia lewat Guinnes World Records (GWR). Total 15.110 peserta dilibatkan, memainkan simfoni dari angklung di Stadion Gelora Bung Karno pada Sabtu (5/8/2023) lalu. Di hadapan 600 orang juri, penampilan ini diapresiasi dan dianggap layak memecahkan rekor dunia.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti